Advertorial
Intisari-Online.com -Meski terletak persis di seberang pantai China, negara ini justru cenderung mengabaikan kasus Corona, karena mereka justru sedang dipusingkan oleh wabah lain.
Ya, seperti diketahui, hampir seluruh negara di dunia sedang mewaspadai penyebaran virus corona di negaranya.
Apalagi, data terbaru, Kamis (6/2/2020) pagi, menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa sudah mencapai 564 orang di seluruh dunia.
Selain itu, data juga menunjukkan bahwa sudah ada 27.684 orang yang dinyatakan positif mengidap virus corona.
Namun, ternyata ada fakta unik dari sebuah negara yang letaknya persis di seberang negara China.
Negara ini justru tidak terlalu fokus mengatasi virus corona, sebab mereka sedang berjibaku dengan wabah lain yang sudah menewaskan 56 orang di negara tersebut.
Wabah yang sama juga sudah dianggap mnejadi ancaman di Sumatera Utara dan Bali karena telah menyebabkan puluhan ribu hewan meninggal dunia.
Wabah apakah yang dimaksud? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Manfaat Bawang Putih dan Ketumbar untuk Mengatasi Hipertensi
Perlu Anda ketahui sebelumnya, wabah ini sebenarnya sudah menjadi momok bagi beberapa negara sejak akhir 2019.
Salah satu di antaranya adalah Korea Selatan.
Sebab negara ini sempat dikejutkan dengan temuan warna air sungai yang berubah menjadi merah.
Setelah diselidiki ternyata diketahui bahwa warna tersebut berasal dari hewan-hewan yang disembelih.
Total hewan yang disembelih tidak main-main, mencapai 47.000 ekor.
Wabah ini juga sudah membuat geger Sumatera Utara karena telah menyebabkan42.000 hewan yang sama mati di wilayah tersebut.
Hewan-hewan yang menjadi korban dari wabah ini tidak lain adalah babi.
Lalu apa yang menyebabkan puluhan ribu babi meregang nyawa?
Ternyata penyebabnya adalah flu babi afrika atauAfrican Swine Fever.
Nah, wabah yang sama kini telah melanda sebuah negara yang berada tepat di seberang China.
Sebab, di negara ini flu babi afrika telah menyebabkan lebih banyak korban jiwa dibandingkan dengan virus corona.
Terhitung sudah 56 orang tewas akibat flu babi afrika di negara ini.
Negara yang dimaksud adalah Taiwan, sebuah negara yang baru saja mengajukan protes ke WHO.
Penyebabnya adalah negara tersebut digabungkan sebagai bagian dari China dalam laporan WHO tentang corona.
Padahal, negara ini menganggap dirinya sebagai negara berdaulat yang bebas dari pengaruh China.
Di negara ini, 'hanya' ditemukan 10 kasus virus corona dengan tidak ada satu pun korban jiwa.
Sementara jumlah korban jiwa dari flu babi malah diperkirakan bertambah 13 orang.