Setelah pemberontakan, Ukon diampuni, dan tanahnya bertambah sebagai hadiah karena berpindah pihak ke Nobunaga.
Tak lama setelah itu, Nobunaga dibunuh. Negara yang tidak stabil ini terancam lagi akan mengalami kekacauan.
Ukon memihak penerus Nobunaga, Hideyoshi, dan berangkat untuk membalas dendam terhadap para pembunuh.
Dia bertempur di Pertempuran Yamazaki ketika orang di balik pembunuhan itu dikalahkan. Dia telah menghormati tuannya yang sudah mati.
Pada pemakaman Buddhis Nobunaga, Ukon memilih untuk tidak menyalakan dupa di altar.
Itu adalah momen yang bisa menyebabkan pelanggaran, tetapi karakter baik Ukon membawanya.
Sekutunya melihat bahwa kehormatannya sebagai samurai lebih penting daripada agama mana pun.
Pada tahun 1583, Ukon bertempur dalam salah satu pertempuran terpentingnya.
Sebagai komandan benteng perbatasan, dia berjuang keras melawan serangan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR