Baca Juga: Tak Perlu Sampai Digaruk Segala, Pakai 3 Bahan Alami Ini Saja Bisa Sembuhkan Biduran
Ia dianggap mengorganisasi gerakan gawah tanah, namun hukuman itu tidak pernah dijalankan setelah ada intervensi Sukarno-Hatta.
Amir Sjarifuddin selamat dari hukuman mati Jepang berkat Soekarno-Hatta yang menyelamatkannya, namun beberapa tahun kemudian ia tetap harus menghadapi eksekusi.
Pada tahun 1948, meledak peristiwa Madiun, yang menurut sejarah resmi disebut sebagai pemberontakan PKI di Madiun.
Amir Sjarifuddin, dieksekusi mati karena dianggap terlibat dalam peristiwa pemberontakan tersebut.
Baca Juga: Tak Perlu Sampai Digaruk Segala, Pakai 3 Bahan Alami Ini Saja Bisa Sembuhkan Biduran
Pada 19 Desember 1948, di Desa Ngalihan, Karanganyar, Solo, Amir bersama 10 orang kelompoknya, ditembak mati oleh satuan TNI, setelah tertangkap sebulan sebelumnya.
Amir Sjarifuddin sendiri pernah dipercaya menjadi menteri dalam kabinet awal.
Ia juga menjadi Perdana Menteri (PM) Indonesia pada 1947, bahkan menjadi ketua delegasi Indonesia dalam perjanjian Renville yang disepakati 17 Januari 1948.
Seperti Kartosoewirjo, ia merupakan salah satu tokoh penting Sumpah Pemuda yang dieksekusi dalam sejarah Pemberontakan di Indonesia.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR