Orang Mesir kuno kadang-kadang menggunakan gambar-gambar Allah untuk melindungi anak-anak dan perempuan yang melahirkan.
Tanah pemakaman ditutupi dengan tumulus besar, setumpuk batu yang umum digunakan di dunia kuno untuk menandai lokasi penguburan.
Kota kuno tempat penemuan itu dibuat dikenal sebagai Thonis kepada penduduk Mesir dan Heracleion kepada penduduk Yunani.
Seperti halnya, para arkeolog modern menyebutnya Thonis-Heracleion.
Serangkaian gempa bumi mengakibatkan kota secara bertahap jatuh ke laut, sampai benar-benar di bawah air sekitar 1.000 tahun yang lalu.
Kota berkembang pada saat banyak orang Yunani datang ke Mesir dan membawa tradisi budaya mereka dengan mereka.
Pada 332 B.C., Alexander The Great menaklukkan Mesir dan garis penguasa turun dari salah satu jenderalnya akan memerintah Mesir selama tiga abad.
Kota ini ditemukan kembali oleh arkeolog dengan kementerian barang antik dan Institut Eropa untuk arkeologi bawah laut pada tahun 1999-2000.
Sejak itu, mereka mempelajari sisa-sisanya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR