Advertorial
Intisari-Online.com – Arkeolog di Belanda menemukan kuburan massal 81 tentara Inggris yang diyakini berusia 200 tahun.
Mereka percaya terdapat lebih banyak lagi kuburan massal di daerah tersebut.
Ketika bekerja di Vianen untuk mempersiapkan kanal baru, Hans Veenstra dan timnya menggali area tersebut.
Mereka bermaksud untuk memastikan tidak ada yang penting secara historis yang terkubur di tempat itu sebelum para pembangun mulai menggali.
Ketika mereka mengira pekerjaan hampir selesai, salah seorang arkeolog melihat sepotong kecil tulang mencuat dari tanah.
Mereka pun kembali menggali hingga akhirnya menemukan kerangka dan kemudian satu lagi dan satu lagi hingga menemukan 81 kerangka di antaranya.
Dari petunjuk di daerah tersebut membuat para arkeolog percaya bahwa para prajurit itu berusia antara 14 dan 30 tahun ketika mereka meninggal.
Mereka adalah korban dari Perang Pertama Koalisi yang berlangsung dari tahun 1792 hingga 1797.
Perang Koalisi terjadi ketika Inggris berperang melawan Kerajaan Prancis dan kemudian Republik Prancis setelah Revolusi Prancis
Inggris mengalami masa sulit selama perang tersebut, seperti melansir dari warhistoryonline.
Buku harian mereka menunjukkan bahwa mereka berurusan dengan penyakit, kekurangan gizi dan kondisi cuaca musim dingin yang sulit.
Veenstra mengatakan bahwa penemuan itu sangat menarik karena tak terduga menemukan kuburan di sana.
Pada saat yang sama, dia mengatakan bahwa ada kesedihan ketika menyadari betapa sulitnya kehidupan para prajurit ini dan betapa muda mereka ketika mereka meninggal.
Awalnya tim mengira mereka menemukan bukti kekerasan ekstrem di tubuh para prajurit.
Namun, mereka menyadari ketika apa yang mereka lihat adalah bekas luka dari ahli bedah lapangan yang mengamputasi anggota badan atau melakukan otopsi.
Sebuah rumah sakit lapangan telah didirikan di reruntuhan kastil Vianen di dekat tempat kuburan massal itu ditemukan.
Amsterdam Courant (Amsterdam Journal) mencatat bahwa rumah sakit lapangan didirikan pada tanggal 28 Desember 1794, dan dikelola oleh Brtitsh dengan bantuan dari Tentara Negara dan pasukan Prusia.
Pada tanggal 30 Desember 1797, rumah sakit dipindahkan ke Amersfoort.
Tim tersebut dapat mengetahui sisa-sisa jasad sebagian dari keausan tertentu pada gigi almarhum yang cocok dengan batang pipa yang bundar.
Merokok pipa dimulai di Belanda pada tahun 1600 di antara orang kaya.
Semengara mereka yang lebih miskin tidak menggunakan pipa rokok sampai tahun 1690.
Karena bukti dalam penggalian menunjukkan bahwa para prajurit itu miskin, para peneliti memutuskan bahwa kuburan tersebut tidak lebih tua dari tahun 1690.
Penanggalan karbon-14 akan dilakukan pada sisa-sisa untuk mendapatkan usia yang lebih akurat.
Penelitian tambahan di arsip juga akan digunakan untuk membantu mengidentifikasi tentara.
Seorang anggota dewan kotamadya Vijfheerenlanden menyatakan bahwa pemerintah Inggris telah diberitahu tentang penemuan tersebut.
Joanna Roper, Duta Besar Inggris untuk Belanda, menyebutnya sebagai "penemuan luar biasa" yang berfungsi sebagai contoh lain dari hubungan erat antara kedua negara sepanjang sejarah.
Dia mengumumkan bahwa Kementerian Pertahanan Inggris bekerja sama dengan Belanda untuk mengidentifikasi jenazah dan untuk memastikan mereka diperlakukan dengan hormat.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari