Diperkirakan Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Bisa Capai 2.000 per Hari, Begini Prediksi Epidemolog Griffith University

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Covid-19
(Ilustrasi) Covid-19

Intisari-Online.com - Epidemiolog menyoroti kasus kematian akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia yang tinggi.

Selama 10 hari terakhir, penambahan kasus kematian di Indonesia selalu berada di atas 1.000 kasus.

Terakhir pada hari ini, Minggu (25/7) terdapat penambahan 1.266 kasus kematian.

"Angka kematian yang rata-rata di atas 1.000 ini menunjukkan bahwa situasi sangat serius," ujar Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman kepada Kontan.co.id, Minggu (25/7).

Kondisi penambahan kematian akibat pandemi dinilai menjadi indikator keparahan dalam pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pantas Saja WHO Langsung Mencak-mencak, Kasusya Naik 5 Kali Lipat dan Sudah Jadi Salah Satu Episentrum,Alih-alih Turuti Perintah WHO Pemerintah Indonesia Malah Lakukan Ini

Hal itu mengingat penanganan pasien masih dikakukan dengan terlambat.

Dicky juga menyoroti lonjakan kasus yang masih terjadi hingga saat ini.

Dicky memprediksi lonjakan kasus akan mencapai puncaknya pada akhi Juli ini.

Dampak dari puncak kasus tersebut akan menciptakan kondisi fatal bagi fasilitas kesehatan di Indonesia.

Dengan kondisi tersebut, Dicky menyebut penambahan angka kematian harian di Indonesia bisa mencapai 2.000 kasus.

Baca Juga: Bak Lumbungnya Virus Termasuk Virus Corona, Beragam Virus Baru Malah Ditemukan di China Kini Ada Virus Berusia 15.000 Tahun yang Belum Pernah Diketahui Jenisnya

"Kemudian baru dua minggu kemudian terlihat angka tertinggi dari kematian yang bisa lebih dari dua ribuan," terang Dicky.

Berdasarkan perhitungan tersebut, Dicky meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah mitigasi.

Terutama bagi daerah di luar Jawa dan Bali yang memiliki fasilitas kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) yang terbatas.

Gejala Covid-19

Laporan WHO menyebutkan bahwa virus corona menyerang orang dengan gajala ringan hingga berat.

Gejala berat biasanya menyerang orang-orang lanjut usia atau yang memiliki penyakit bawaan (komorbid), seperti penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, hingga penyakit pernapasan.

Lima gejala ringan terinfeksi corona Berikut tanda-tanda ringan infeksi virus corona menurut Good Housekeeping yang dilansirKompas Health:

1. Hilang penciuman

Baca Juga:Rekor, Hanya Dalam Sehari 1.040Pasien Covid-19 Meninggal, Inilah Kondisi Pemakaman di Tanah Air Pasca Dihantam Covid-19, Jenazah Harus Antre untuk Dikuburkan

Hilang penciuman atau tak peka terhadap bau dan rasa merupakan salah satu gejala ringan Covid-19.

Hal itu berdasarkan hasil penelitian organisasi kesehatan British Rhinological Society, British Association of Otorhinolaryngology, dan American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS).

Menurut penelitian itu, hilangnya penciuman dan rasa bisa menunjukkan bahwa seseorang terinfeksi virus corona tanpa gejala (OTG).

Jika seseorang mengalami hal itu, maka sebaiknya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Baca Juga:Rumah Sakit Tak Bisa Tampung Pasien Lagi, Kini Ratusan PasienMeninggal Saat Isolasi Mandiri,Ternyata Ini3 Penyebab Utama Mereka Kehilangan Nyawa

Sejumlah penelitian menyebutkan rata-rata orang yang terkena Covid-19 menderita hilangnya kepekaan terhadap bau dan rasa.

Di Jerman, dua dari tiga penderita Covid-19 mengalami kehilangan penciuman.

Lalu di Korea, 30 persen penderita Covid-19 mengalami hal serupa.

"Virus adalah penyebab umum perubahan kepekaan bau dan rasa karena ada infeksi di saluran pernapasan bagian atas," ujar Rachel Kaye MD, pakar laring dari Rutgers Unoversity.

Baca Juga:Warga Indonesia Boleh Bernapas Lega,WHO Perkenalkan Obat Kedua untuk Pasien Covid-19, Cocok Digunakan di Tanah Air yangRumah Sakitnya Nyaris Kolaps

Ia menjelaskan, virus corona mengakibatkan peradangan dan pembengkakan pada lapisan lapisan rongga hidung.

Juga menyebabkan kerusakan saraf pada reseptor bau.

Akibatnya hidung tersumbat dan kehilangan sensitivitas bau.

2. Rasa lelah

Baca Juga:Sementara Epidemiolog Indonesia Sarankan Pemberian Vaksin Dosis Ketiga, Kini Terungkap Mengapa Singapura Tak Akui Vaksin Sinovac

Tubuh yang terkena virus ataupun bakteri akan berusaha melawan penyakit itu.

Hal itu menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan.

Sebab, kinerja daya tahan tubuh tersebut membutuhkan banyak energi hingga menyebabkan penderita mengalami rasa lelah.

3. Sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan termasuk gejala ringan Covid-19.

Sebab virus ini memang menyerang saluran pernapasan.

Ketika sesorang terinfeksi corona, maka akan terjadi penumpukan lendir di belakang belakang hidung, lalu menetes ke bawah melalui belakang hingga menyebabkan iritasi di tenggorokan.

Batuk yang sering dialami penderita Covid-19 juga bisa menyebabkan radang atau sakit tenggorokan.

Baca Juga:Hati-hati, Virus Corona Varian Kappa yang Asalnya Juga dari India, Telah Terdeteksi Kasusnya di Sumatra Selatan dan DKI Jakarta, Seberapa Parah Penularannya?

4. Demam dan sakit kepala

Demam dan sakit kepala merupakan gejala paling umum yang dierita orang terinfeksi virus Covid-19.

Selain demam dan sakit kepala, nyeri di sekujur tubuh juga kerap terjadi pada penderita virus corona.

5. Diare, mual, dan muntah

Studi dari American Journal of Gastroenterology menyebut bahwa sejumlah pasien Covid-19 mengalami gangguan pencernaan.

Akibatnya penderita mengalami diare disertai mual dan muntah.

Jika Anda mengalami gejala itu segera melapor ke hotline Covid-19, atau lebih baik langsung mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

Baca Juga:Jaga Kesehatan Melawan Virus Corona, Varian Baru Ternyata Paling Mudah Menular di Kondisi Ini, Waspada dan Terus Berhati-hati Kuncinya

(*)

Artikel Terkait