Find Us On Social Media :

Sementara Epidemiolog Indonesia Sarankan Pemberian Vaksin Dosis Ketiga, Kini Terungkap Mengapa Singapura Tak Akui Vaksin Sinovac

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 7 Juli 2021 | 19:15 WIB

Ilustrasi vaksin Sinovac.

Intisari-Online.com - Beberapa epidemiolog mengusulkan pemberian vaksin dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan (nakes) di tengah meningkatnya jumlah kematian kolega mereka akibat Covid-19 dan tingginya peningkatan kasus positif di Indonesia.

Pemberian dosis ketiga ini disebut sebagai pendorong untuk meningkatkan atau menjaga efikasi vaksin Sinovac dan juga melindungi tenaga kesehatan dari serangan varian virus baru, seperti Delta yang dilaporkan lebih menular.

Hal tersebut diungkapkan epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko dan Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, terkait wacana pemberian dosis ketiga belum ada publikasi ilmiah dan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Baca Juga: Rumah Sakit di Jakarta Kolaps, Tak Mampu Lagi Menampung Pasien Covid-19, Anies Baswedan Beri Saran Ini Kepada Warga, 'Hati-hati'

Sementara itu, pemerintah kini tengah melakukan studi mengenai kapan menurunnya efikasi vaksin Sinovac.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), diketahui 949 tenaga kesehatan meninggal karena Covid-19.

Dari jumlah tersebut, terdapat 20 dokter dan 10 perawat yang meninggal walaupun telah menerima vaksin Sinovac - berdasarkan data Tim Mitigasi IDI dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Sementara itu, terkait vaksin Sinovac , Singapura justru tidak memasukkan orang-orang yang telah menerima vaksin Sinovac ke dalam program vaksinasi nasionalnya.

Baca Juga: Viral Warga Rebutan Susu Beruang Karena Takut Tertular Virus Corona, Memang Apa Khasiat Susu Beruang? Begini Penjelasan Ahli