Rekor, Hanya Dalam Sehari 1.040 Pasien Covid-19 Meninggal, Inilah Kondisi Pemakaman di Tanah Air Pasca Dihantam Covid-19, Jenazah Harus Antre untuk Dikuburkan

Mentari DP

Penulis

Kasus virus corona di Indonesia.

Intisari-Online.com - Satu demi satu rekor kasus virus corona di Indonesia pecah.

PadaRabu (7/7/2021), jumlah kasus virus corona di Indonesia mencapai34.379 kasus.

Itu adalah rekor tertinggi kasus harian Covid-19 selama pandemi di Indonesia.

Baca Juga: Warga Indonesia Boleh Bernapas Lega,WHO Perkenalkan Obat Kedua untuk Pasien Covid-19, Cocok Digunakan di Tanah Air yangRumah Sakitnya Nyaris Kolaps

Dengan hasil itu maka total kasus virus corona di Indonesiamencapai 2.379.397 kasus.

Itu belum apa-apa. Rekor lain yang pecah adalah rekor kasus kematian.

Di hari yang sama,Rabu (7/7/2021),jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Indonesia mencapai 1.040 orang hanya dalam satu hari.

Dan ituadalah rekor tertinggikasus kematiansejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu.

Hal ituberdasarkan data terbaru yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan hingga pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Dikira Hanya Sakit Flu Biasa dan Tak Pernah Pakai Masker, Kakak Adik Ini Meninggal di Rumah UsaiTak Digubris Pak Lurah, Setelah Diperiksa Seluruh Keluarganya Positif Covid-19

Bahkan inijuga untuk kali pertama angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia melewati jumlah 1.000 pasien dalam sehari selama pandemi.

Sebelumnya rekor kasus kematian tertinggi pasien Covid-19 di Indonesiaterjadi pada Selasa 6 Juli 2021.

Di manasebanyak 728 pasien Covid-19 tercatat meninggal dunia dalam sehari.

Maka dengan data itu, kasus kematianakibat Covid-19 di Tanah Air mencapai 62.908 orang.

Salah satu penyebab pecahnya rekor kasus kematian di Indonesia adalah lonjakan kasus Covid-19.

Hampir di seluruh wilayah Indonesia terjadi lonjakan kasus virus corona yang membuat rumah sakit dipenuhi pasien.

Bahkan beberapa rumah sakit terpaksa mendirikan tenda di depan rumah sakit atau malah menolak pasien karena tidak ada lagi tempat tidur.

Alhasil terjadikekurangan ketersediaan tabung oksigen di rumah sakit.

Padahal tabung oksigen sangat diperlukan bagi pasien yang mengalami gejala berat dan susah bernapas.

Ketika banyaknya pasien yang kekurangan tabung oksigen, maka kondisi mereka semakin drop dan membuat nyawa mereka tidak bisa lagi tertolong.

Sehingga jumlah pasien yang meninggalnya pun semakin banyak.

Kini, tak hanya rumah sakit yang penuh. Tapi area pemakaman juga penuh sesak.

Baca Juga: Rumah Sakit di Jakarta Kolaps, Tak Mampu Lagi Menampung Pasien Covid-19, Anies Baswedan Beri Saran Ini Kepada Warga, 'Hati-hati'

Dalam sehari petugas pemakaman memakamkan ratusan pasien dalam sehari.

Bahkan warga harus bersabar untuk menunggu jenazah anggota keluarganya dimakamkan karena petugas kewalahan.

Contoh di DKI Jakarta yang angkapemakaman dengan prosedur Covid-19 mulai berada di atas 100 pada 17 Juni 2021.

Kemudian angka pemakaman dengan protokol Covid-19 terus meningkat hingga pada 26 Juni 2021 menembus 227 jenazah.

"Satu minggu terakhir di atas 250, 304, 301, 362 (2 Juli), 392 (3 Juli)," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Ini jenazah tambah liang kubur itu berbeda dengan menambah rumah."

"Menambah rumah, menambah kilometer jalan itu adalah sebuah prestasi."

"Tapi menambah liang kubur, menambah jumlah orang yang dimakamkan ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semuanya," kata Anies.

Baca Juga: Pernyataan Mengejutkan Amerika, Dikira Setengah Mati Bela Kemerdekaan Taiwan, Ternyata Ada Maksud Tersembunyi Negeri Paman Sam Membela Taiwan dari China

Artikel Terkait