Intisari-online.com -Nama Syed Saddiq kembali ramai dibicarakan publik.
Ia baru saja didakwa melakukan korupsi dari eks partainya, Pribumi Bersatu Malaysia.
Dana sebanyak 1 juta ringgit (Rp 3,4 miliar) dari partai PBM tersebut diklaim disalahgunakan oleh Syed.
Partai tersebut kini dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia sendiri, Muhyiddin Yassin.
Pengadilan di Kuala Lumpur Kamis 22 Juli 2021 menyebutkan Syed didakwa dua dakwaan sekaligus.
Pertama adalah karena ia dianggap melanggar kepercayaan dan kedua ia dituding menyelewengkan dana RM 120 ribu (Rp 411,6 juta) dari dana pemilu partai tahun 2018.
Tuduhan korupsi disebut dilakukan setelah Syed Saddiq menjabat sebagai ketua sayap muda Partai Bersatu.
Hakim Azura Alwi mengatakan Syed dituduh menarik dana RM 1 juta lewat cek tanpa izin partai, Maret 2020 lalu.
Baca Juga: Unggah Foto di Bak Mandi dengan Celana Kolor, Menpora Malaysia Banjir Kritikan Netizen
Eks-mantan Menpora periode 2018-2020 itu mengatakan diarinya tidak bersalah dan meminta sidang.
Setelah dibebaskan secara bersyarat, Syed mengatakan kepada media jika ia menolak mendukung koalisi Perikatan Nasional.
Koalisi Perikatan Nasional adalah koalisi bentukan PM Malaysia, Muhyiddin Yassin.
"Jika kalian pikir dakwaan ini akan melemahkan saya, kalian salah. Saya malah makin bersemangat untuk membersihkan Malaysia," tegasnya dikutip dari Kompas.com.
Ia bahkan bertanya-tanya mengapa dia baru didakwa sekarang padahal surat dakwaannya sudah diumumkan Agustus 2020.
Ia juga mengatakan ia sudah mengumumkan harta kekayaannya di Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) ketika menjabat sebagai Menpora.
"Jika kalian tidak bersalah, lawan mereka. Buktikan pada hakim dan pengadilan Anda layak dibersihkan namanya," pungkasnya.
Ia bahkan mengaku diancam oleh Perikatan Nasional (PN) jika tidak bergabung dengan koalisi tersebut.
Melansir akun resmi Twitternya, @SyedSaddiq menulis ia diancam untuk masuk ke PN.
Lewat video yang ia unggah 21 Juli kemarin, ia mengklaim ia sudah diancam sidang jika ia tidak bergabung dengan pemerintahan PN.
Ia juga menambahkan kapanpun ada voting penting dilakukan pemerintah, akan ada ancaman yang datang terutama di bulan Juli, Desember, dan Januari.
Kemudian hari ini 23/7/2021, Syed Saddiq mencuit mempersiapkan bantuan makanan untuk Parlemen Muar.
Dilanjutkan dengan ia meminta bantuan mencapai dana jaminan biaya perundangan.
'Boleh bantu di sini. Saya tak akan berhenti bersuara dan lawan kerajaan gagal ini' demikian sebagian cuitan Syed Saddiq tanpa retorika yang diperhalus menyebut koalisi pemerintahan perdana menteri Malaysia telah gagal.
Mengutip Wikipedia, koalisi PN adalah persekutuan partai politik konservatif di Malaysia yang terbentuk Maret 2020 lalu oleh Pribumi Bersatu Malaysia.
Koalisi dibentuk oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin selama krisis politik Malaysia 2020.
Saat itu Bersatu keluar dari koalisi Pakatan Harapan (PH).
Akhirnya Muhyiddin Yassin ditunjuk oleh Sultan Malaysia sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-8.