Dipimpin Sendiri Oleh Perdana Menteri Malaysia, Koalisi Terbesar di Malaysia Ini Diklaim Eks-Menteri Olahraganya Paksa Ia Masuk ke 'Kerajaan Gagal' Itu

Maymunah Nasution

Editor

Foto lama eks Menpora Malaysia Syed Saddiq yang kini tersandung kasus korupsi, bersama PM Malaysia Muhyiddin Yassin
Foto lama eks Menpora Malaysia Syed Saddiq yang kini tersandung kasus korupsi, bersama PM Malaysia Muhyiddin Yassin

Intisari-online.com -Nama Syed Saddiq kembali ramai dibicarakan publik.

Ia baru saja didakwa melakukan korupsi dari eks partainya, Pribumi Bersatu Malaysia.

Dana sebanyak 1 juta ringgit (Rp 3,4 miliar) dari partai PBM tersebut diklaim disalahgunakan oleh Syed.

Partai tersebut kini dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia sendiri, Muhyiddin Yassin.

Baca Juga: Seantero Indonesia Membencinya Setengah Mati Sampai Dijuluki 'Menteri Provokator', Menteri Termuda Malaysia Syed Saddiq Kini Jadi Pesakitan Usai Didakwa Korupsi, Ini Cuitan Kontroversialnya

Pengadilan di Kuala Lumpur Kamis 22 Juli 2021 menyebutkan Syed didakwa dua dakwaan sekaligus.

Pertama adalah karena ia dianggap melanggar kepercayaan dan kedua ia dituding menyelewengkan dana RM 120 ribu (Rp 411,6 juta) dari dana pemilu partai tahun 2018.

Tuduhan korupsi disebut dilakukan setelah Syed Saddiq menjabat sebagai ketua sayap muda Partai Bersatu.

Hakim Azura Alwi mengatakan Syed dituduh menarik dana RM 1 juta lewat cek tanpa izin partai, Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Unggah Foto di Bak Mandi dengan Celana Kolor, Menpora Malaysia Banjir Kritikan Netizen

Eks-mantan Menpora periode 2018-2020 itu mengatakan diarinya tidak bersalah dan meminta sidang.

Setelah dibebaskan secara bersyarat, Syed mengatakan kepada media jika ia menolak mendukung koalisi Perikatan Nasional.

Koalisi Perikatan Nasional adalah koalisi bentukan PM Malaysia, Muhyiddin Yassin.

"Jika kalian pikir dakwaan ini akan melemahkan saya, kalian salah. Saya malah makin bersemangat untuk membersihkan Malaysia," tegasnya dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Mahathir Mohammad Hendak Dibunuh oleh Sekelompok Teroris Ini, Siapa Sangka Tiba-tiba Perdana Menteri Muhyiddin Yassin Mendapat Sorotan Kurang Menyenangkan, Ikut Merencanakan?

Ia bahkan bertanya-tanya mengapa dia baru didakwa sekarang padahal surat dakwaannya sudah diumumkan Agustus 2020.

Ia juga mengatakan ia sudah mengumumkan harta kekayaannya di Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) ketika menjabat sebagai Menpora.

"Jika kalian tidak bersalah, lawan mereka. Buktikan pada hakim dan pengadilan Anda layak dibersihkan namanya," pungkasnya.

Ia bahkan mengaku diancam oleh Perikatan Nasional (PN) jika tidak bergabung dengan koalisi tersebut.

Baca Juga: Malaysia di Titik Kritis, PM Muhyiddin Yassin Kena Pukulan Telak dari Raja Bangsa, Pemberontak Siap Runtuhkan Pemerintahan

Melansir akun resmi Twitternya, @SyedSaddiq menulis ia diancam untuk masuk ke PN.

Lewat video yang ia unggah 21 Juli kemarin, ia mengklaim ia sudah diancam sidang jika ia tidak bergabung dengan pemerintahan PN.

Ia juga menambahkan kapanpun ada voting penting dilakukan pemerintah, akan ada ancaman yang datang terutama di bulan Juli, Desember, dan Januari.

Baca Juga: Seakan-akan Pertimbangan Darinya Sama Sekali Tidak Penting, Raja Malaysia Tolak Usulan Keadaan Darurat dari PM Muhyiddin Yassin, 'Anda Sebaiknya Mundur Saja'

Kemudian hari ini 23/7/2021, Syed Saddiq mencuit mempersiapkan bantuan makanan untuk Parlemen Muar.

Dilanjutkan dengan ia meminta bantuan mencapai dana jaminan biaya perundangan.

'Boleh bantu di sini. Saya tak akan berhenti bersuara dan lawan kerajaan gagal ini' demikian sebagian cuitan Syed Saddiq tanpa retorika yang diperhalus menyebut koalisi pemerintahan perdana menteri Malaysia telah gagal.

Baca Juga: Tak Percaya pada PM Muhyiddin, Tolak Klaim Anwar Ibrahim, Mahathir Sebut Akan Ada Situasi di mana Tidak Ada Pemerintah di Malaysia

Mengutip Wikipedia, koalisi PN adalah persekutuan partai politik konservatif di Malaysia yang terbentuk Maret 2020 lalu oleh Pribumi Bersatu Malaysia.

Koalisi dibentuk oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin selama krisis politik Malaysia 2020.

Saat itu Bersatu keluar dari koalisi Pakatan Harapan (PH).

Akhirnya Muhyiddin Yassin ditunjuk oleh Sultan Malaysia sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-8.

Baca Juga: Baru Sebentar Menjabat Jadi Perdana Menteri Malaysia Tapi Sudah Hendak Digulingkan, Begini Kata Muhyiddin Yassin

Artikel Terkait