Intisari-online.com -Film The Mummy yang diperankan oleh Brendan Fraser dan Rachel Weisz di tahun 1999 lalu mendulang kesuksesan besar.
Film itu begitu populer, menceritakan dendam lama dari seorang pendeta yang ingin merebut permaisuri Firaun.
Pendeta itu bernama Imhotep, yang di film 1999 diperankan oleh Arnold Vosloo.
Franchise The Mummy dimulai di tahun 1930-an ketika Boris Karloff menggambarkan karakter Imhotep yang dibalsem hidup-hidup sebagai puncak kejayaan Universal Classic Monster.
Film pertama dibuat tahun 1932 menceritakan Imhotep sebagai mumi yang membawa kutukan kuno.
Namun, catatan sejarah Mesir kuno menunjukkan cerita mengenai Imhotep sangat jauh dari film yang terkenal itu.
Mengutip ranker.com, Imhotep sebenarnya adalah salah seorang jenius yang tercatat di sejarah dunia.
Ia dulunya adalah seorang insinyur, fisikawan, politikus, dan pendeta.
Selama hidupnya, ia bekerja keras untuk menduduki posisi penting di pemerintahan Mesir dalam dua masa Firaun.
Ia juga merupakan perancang piramida pertama.
Imhotep menjadi Pendeta Tinggi Ptah (dewa pengrajin) pada masa kekuasaan Raja Djoser dan bertanggung jawab dalam pembangunan tempat pemakaman raja.
Makam kerajaan sebelumnya berbentuk balok biasa, tapi Imhotep memutuskan menciptakan tempat istirahat yang hebat untuk Raja Djoser.
Menggunakan sejumlah inovasi arsitektur, Imhotep membangun Piramida Bertingkat untuk Raja Djoser, yang merupakan struktur tertinggi di dunia saat dibangun.
Raja sangat puas dengan pekerjaan Imhotep sampai ia memperbolehkan nama pendeta itu menjadi nama piramidanya.
Imhotep di The Mummy tidak begitu tertarik membangun piramida malah ia menghancurkan kualitas supranatural kuno makam mereka.
Sementara di film selanjutnya, The Mummy Returns, Imhotep pergi ke piramida Scorpion King untuk menghadapi pemimpin masa lalu dan memperoleh komando atas pasukan hantu Anubis.
Kehebatan Imhotep terdengar sampai peradaban lain, sampai orang Yunani Kuno memujinya sebagai Asclepius.
Memang bukan rahasia jika masing-masing peradaban meniru dewa satu sama lain, seperti halnya peradaban Roma meniru dewa-dewa Yunani.
Namun Yunani juga meniru Mesir Kuno, dengan dewa bulan Mesir atau Thoth mereka identikkan dengan Hermes.
Demikian pula dengan Imhotep mereka ibaratkan dengan Asclepius, dewa pengobatan.
Sedangkan di film The Mummy, ia dikaitkan dengan dewa pembalseman berkepala serigala, Anubis.
Imhotep di film The Mummy Returns juga berjuang mengendalikan pasukan berkepala serigala Anubis yang menjaga piramida Scorpion King.
Di film, setelah bersekongkol melawan Firaun, Imhotep dihukum dengan berat.
Ia dibalsem hidup-hidup di sarkofagus di bawah patung Anubis.
Kenyataannya, Imhotep meninggal dengan cara yang berbeda.
Dan dua ribu tahun setelah kematiannya yaitu sekitar 525 SM, ia didewakan oleh orang Mesir dan disembah sebagai dewa penyembuhan.
Imhotep disebut salah satu dari dua orang Mesir biasa yang dituhankan oleh orang Mesir.
Orang lainnya adalah Amenhotep, seorang orang Mesir non-kerajaan yang juga berprofesi sebagai tabib.
Imhotep di film juga diceritakan jatuh cinta dengan Anck Su Namun, dan keduanya bersekongkol untuk menjatuhkan Firaun.
Kemudian kejahatan mereka terbongkar, dan Imhotep rela melemparkan dirinya ke dalam jurang jiwa lapar yang mencabik-cabiknya.
Namun, kehidupan mereka tidak pernah bersamaan.
Anck Su Namun hidup pada abad ke-14 SM di kehidupan nyata.
Baca Juga: 4 Hal yang Tidak Pernah Anda Ketahui Tentang 'Hatshepsut' si Firaun Wanita Terhebat Kepunyaan Mesir
Ia hidup 1000 tahun setelah masa Imhotep.
Ia merupakan istri Tutankhamun dan sangat berbakti pada Firaun itu.
Ketika Tutankhamun meninggal pada usia 18 atau 19 tahun, Anck Su Namun menjadi Ratu Mesir dan memerintah sampai kemudian ia memilih penggantinya.