Jangan Asal Memutuskan Sendiri, Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Harus Atas Penilaian Dokter!

Tatik Ariyani

Penulis

(Ilustrasi) Covid-19
(Ilustrasi) Covid-19

Intisari-Online.com - Kasus Covid-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan hingga kini.

Menurut situs covid19.go.id, pada Sabtu (17/7/2021), kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami pertambahan 22.957 kasus.

Artinya, jumlah atau total kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 527.872 orang.

Jumlah tersebut didapatkan dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan kematian.

Baca Juga: Terbuai Label Mentereng Negara Tersukses Tangani Covid-19 Seantero ASEAN, Negara Ini Kini Malah Terancam Kolaps, Sampai Mengemis Donasi untuk Beli Ini dari Warganya

Dari banyaknyapasien Covid-19 tersebut, banyak pula yang menjalani isolasi mandiri.

Namun, jangan pernah melakukan isolasi mandiri berdasarkan pilihan sendiri.

Dokter spesialis paru sekaligus Dewan Penasihat Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Menaldi Rasmin mengingatkan pasien Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri berdasarkan penilaian dokter.

Menaldi mewanti-wanti agar tak ada pasien yang melakukan isolasi mandiri berdasarkan pilihan sendiri.

Baca Juga: Masih Ada Harapan, India Pun Bisa Pulih dari Ledakan Kasus Covid-19, Indonesia Juga Bisa dengan Menerapkan Hal-hal Ini

Menaldi di acara "Update Kondisi Dokter dan Strategi Upaya Mitigasi Risiko mencegah Kolapsnya Fasilitas Kesehatan", Minggu (18/7/2021) mengatakan, "Isoman harus atas penilaian dokter. Dengan demikian, dokter tidak akan berlebih kerjanya untuk suatu yang tidak terukur."

Menaldi mengatakan, sebab banyak pasien yang melakukan isolasi mandiri atas pilihan pribadi, tak sedikit yang kemudian datang dalam keadaan berat ke rumah sakit pada malam hari.

Menaldi juga mengatakan bahwa dokter jaga di instalasi gawat darurat (IGD) jumlahnya terbatas.

Kedatangan pasien-pasien dengan tipe seperti itu membuat para dokter jaga harus kerja sepanjang hari sehingga tak sedikit pula para dokter jaga ikut tumbang.

Menaldi mengatakan, "Dokternya sakit dan ada yang meninggal. Itu (yang meninggal didominasi) dokter-dokter jaga, maka kita kurangi itu."

Salah satu cara menguranginya adalah menyisir pasien yang melakukan isolasi mandiri dengan penilaian dari dokter.

Baca Juga: 47 Ronin: Kisah Harga Diri 47 Ronin yang Punya Dendam Kesumat Paling Dramatis Sepanjang Sejarah Jepang, Akhiri Hidup dengan 'Potong Perut' Bersama

Menaldi mengatakan, harus dokter yang menentukan pasien bersangkutan dirawat atau menjalani isolasi mandiri.

"Dengan demikian, sistem berjalan sehingga dokter pun akan berkurang dari risiko. Dokter harus diberikan tempat agar bekerja maksimal untuk menyelamatkan masyarakat," kata dia.

Terlebih lagi, pada Juli 2021, sudah ada 108 orang dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Menaldi menambahkan, "Kalau 108 orang dokter meninggal dalam dua minggu, dari mana lagi kita harus tambah tenaga? Itu bukan soal penambahan tenaga, tapi penjagaan, perawatan, aset tenaga, aset menjaga kesehatan sebagai ketahanan nasional."

Artikel Terkait