Intisari-online.com -Kasus Covid-19 pertama telah dikonfirmasi dari dalam Desa Olimpiade, 6 hari sebelum Upacara Pembukaan.
Kini, yang ditakutkan mengenai penyebaran virus selama Olimpiade benar terjadi.
Mengutip The Washington Post, pejabat komite penyelenggara Olimpiade Tokyo menolak menyebutkan siapa orang yang terinfeksi virus Corona.
Namun ia mengatakan orang itu telah pergi ke Jepang dari luar negeri dan merupakan "personel yang peduli dengan Olimpiade," seperti dikonfirmasi oleh Komite Olimpiade Tokyo Sabtu 17/7/2021.
Baca Juga: Belgia vs Portugal di Euro 2020, Ini Sejarah Pertemuan Keduanya
Pasien sekarang dikarantina di kamar hotel menurut petugas yang mengkonfirmasi infeksi selama konferensi pers Sabtu ini.
Ribuan atlet dan jurnalis kini sampai di Tokyo untuk Olimpiade yang akan dimulai 23 Juli di tengah status darurat negara karena meningkatnya kasus virus Corona di Tokyo.
Jepang telah melarang semua penonton acara Olimpiade di dalam dan sekitar Tokyo guna mengekang penyebaran virus.
Publik Jepang juga tidak mendukung diadakannya Olimpiade.
Sejauh ini 44 orang yang berhubungan dengan Olimpiade telah positif terinfeksi virus Corona sejak komite mulai melacak infeksi awal bulan ini.
Anggota delegasi Nigeria menjadi pengunjung Olimpiade pertama yang dirawat dengan Covid-19 menurut laporan media lokal.
Pejabat Olimpiade mengatakan Sabtu ini jika mereka bekerja mencegah menyebarnya wabah.
Para pengunjung dari luar negeri dites virus Corona sebelum terbang dan mendarat di Tokyo.
Baca Juga: Spanyol vs Polandia di Euro 2020, Ini Sejarah Pertemuan Keduanya
Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach yang telah menjadi sasaran kritik berulang atas Olimpiade di tengah pandemi Covid-19, minggu ini menjanjikan jika risiko penularan virus di Desa Olimpiade atau tempat lain adalah nol, mengutip fakta jika siapapun yang sampai di Jepang langsung dites virus Corona.
Atlet yang terinfeksi
Sementara itu mengutip Al Jazeera, kasus pertama dilaporkan selama tes screening.
Seiko Hashimoto, kepala penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 menambahkan: "Kami melakukan segalanya guna mencegah wabah Covid. Jika ada penularan kami memastikan kami memiliki rencana untuk meresponnya."
Baca Juga: Profil Stadion Euro 2020: KisahStadion Olimpiade Baku yang Sempat Jadi Medan Perang
Alasan mengapa warga tidak antusias menyambut Olimpiade adalah karena takut acara itu menjadi acara penularan masif atau super-spreader, yang dapat menyebabkan sistem kesehatan Jepang kolaps.
"Itu merupakan desa tertutup dan sulit memahami apa yang sedang terjadi di sana," ujar Fadi Salameh dari Al Jazeera.
"Mereka melaksanakan penanganan sangat ketat dan masih saja infeksi ditemukan, menunjukkan kepada kita dengan semua prosedur ini ada kesenjangan dan infeksi dapat menyebar ke orang lain di sana," tambahnya.
Olimpiade dijadwalkan dibuka pada 23 Juli sampai 8 Agustus kemudian dilanjutkan Paralympic.