Intisari-Online.com - Pelopor era kereta api supercepat pertama di dunia adalah Jepang dengan kereta bernama Shinkansen yang diluncurkan sebelum olimpiade Tokyo 1964 digelar.
Kereta api super cepat Jepang itu mulai beroperasi untuk publik pada 1 Oktober 1964, kurang dari satu setengah minggu sebelum Olimpiade Tokyo dimulai.
Bagi Jepang sendiri, hadirnya Shinkansen saat itu begitu istimewa.
Itu karena selain Shinkansen adalah kereta api supercepat pertama, ia juga dipandang sebagai awal kebangkitan Jepang dari kebangkrutan pasca-Perang Dunia II sekaligus menjadi awal negara adidaya ekonomi.
Jalur kereta berkecepatan tinggi Jepang yang mulai dibangun selama Perang Dunia II sempat dihentikan konstruksinya pada 1943.
Kemudian, baru terlaksana kembali pada 1959 setelah Perang Dunia II berakhir.
Itu pun dengan diiringi kontroversi. Banyak yang mempertanyakan pelaksanaan proyek yang sangat mahal itu.
Kritik akhirnya berubah menjadi kebanggaan ketika konstruksi, yang sebagian dibiayai oleh pinjaman Bank Dunia senilai $ 80 juta, selesai tepat waktu untuk Olimpiade Tokyo pada bulan Oktober 1964.
Perilisan ditandai dengan pengoperasian perdana dua kereta Shinkansen bernama Hikari Super Express dengan jadwal pelayanan Tokyo-Osaka dan sebaliknya.
Kaisar Hirohito memimpin upacara saat kereta 'peluru' putih-biru pertama melesat dari ibu kota Jepang dengan kecepatan 210 km / jam (130mph) melewati Gunung Fuji dan ke Osaka.
Kereta itu berlari di sepanjang jalur penumpang berkecepatan tinggi baru, menampilkan kurva sesedikit mungkin dan melesat melalui terowongan 67 mil (108 km) dan lebih dari 3.000 jembatan.
Kedua Shinkansen itu sampai di destinasi akhir yaitu Tokyo dan Osaka tepat waktu selama tujuh jam, sesuai dengan estimasi yang telah diperhitungkan sebelumnya.
Begitu berharganya hari itu, warga Jepang bahkan mengantri di setiap stasiun yang dilewati Shinkansen malam sebelum perilisan untuk menyaksikannya.
Mengutip bbc.com, Shinkansen membuat setiap jalur kereta api utama tampak kuno ketika jalur pertama dibuka pada tanggal 1 Oktober 1964, di ketinggian Beatlemania dan ketika kereta tercepat Inggris dapat mencapai kecepatan 100mph (160km / jam) melalui bagian pendek dari jalur Victoria yang ditingkatkan.
Jepang telah mencuri pawai dalam teknologi kereta api yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kebangkitan ekonomi dan budayanya yang luar biasa selama 20 tahun setelah keruntuhan politik dan militernya pada tahun 1945.
Kemudian Kaisar Hirohito yang mendeklarasikan Shinkansen dan Olimpiade tahun 1964 telah berbicara kepada bangsanya melalui radio, "Ini adalah pertama kalinya orang mendengar suaranya", untuk mengumumkan, setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, bahwa "situasi perang telah berkembang tidak selalu menguntungkan Jepang."
Baca Juga: Irisan Bawang Ampuh Jadi Senjata Mengeluarkan Duri dari Kulit, Begini Caranya
Pengunjung Olimpiade 1964 saat itu menemukan negara yang berenergi kembali dan budaya yang menarik.
Jepang pun menjadi sangat modis lagi, dengan musisi dari Ella Fitzgerald hingga The Beatles segera melakukan perjalanan mereka ke Tokyo.
Tokaido Shinkansen ('New Trunk Line') tidak hanya menjadi yang tercepat dan tercanggih di dunia saat itu, tetapi juga jalur rel utama yang paling banyak digunakan.
Shinkansen merupakan moda transportasi paling populer di Jepang karena memiliki keistimewaan di antaranya:
Nyaman
Shinkansen memiliki tingkat kenyamanan tinggi karena guncangan kereta tidak terasa dan kebersihannya selalu terjaga.
Setelah Shinkansen sampai di stasiun terakhir, sebelum berbalik ke arah berlawanan para staff pembersihan hanya memiliki waktu 10 menit.
Setelah selesai dibersihkan, para staff berbaris sambil memberi salam dengan membungkuk hormat pada penumpang yang sudah menunggu.
Aman
Shinkansen yang telah beroperasi lebih dari 50 tahun di Jepang tidak pernah mengalami kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa karena keamanannya terjamin.
Hal tersebut dikarenakan adanya pengecekan rutin yang dilakukan setiap dua hari sekali.
Selain itu juga dilakukan pengecekan besar satu bulan sekali hingga detail terkecil seperti baut.
Motor dan flatcar roda Shinkansen diperiksa setiap enam bulan sekali dan dibongkar dengan teliti untuk memastikan bagian yang rusak atau perlu diganti.
Setiap tiga tahun sekali Shinkansen dibongkar besar-besaran hingga membutuhkan waktu selama satu bulan pemeriksan.
Setelah pemeriksaan tiga tahunan selesai, kereta juga akan dicat ulang agar terlihat selalu baru dan segar.
Baca Juga: Cara Melihat RAM Hp Xiaomi, Cukup dengan 5 Langkah Sederhana Ini Lho!
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini