Kasus Covid-19 Membludak Tapi Warganya Ogah Diberi Vaksin, Ternyata Ini Alasan Warga Rusia Mati-Matian Tak Mau Disuntik Vaksin Covid-19

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Merek vaksin Covid-19 yang efikasinya turun karena mutasi virus corona.
Merek vaksin Covid-19 yang efikasinya turun karena mutasi virus corona.

Intisari-online.com - Belakangan Rusia juga dilaporkan mendapatkan lonjakan kasus Covid-19.

Rusia melaporkan ada kasus harian penularan Covid-19, pada Minggu (11/7) mencapai 25.033 kasus dalam 24 jam.

Selain itu, Rusia juga melaporkan ada tambahan kasus meninggal dalam 24 jam sebanyak 749 pasien.

Dengan demikian, kasus postif Covid-19 di Rusia mencapai 5.783.333 orang dengan 143.002 kematian.

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Obat Covid-19 Murah Setelah Vaksin Kini Berbayar, Ivermectin Ternyata Sampai Hampir Bikin Pencetusnya Dituntut Penjara BPOM, Aktivitas Mencurigakan Ini Sebabnya

Jumlah ini dikatakan belum jelas, karena badan statistik federal Rusia memiliki data berbeda dengan Kementerian Kesehatan Rusia.

Namun, dengan jumlah itu situasi di Rusia dianggap memprihatinkan, dan termasuk memiliki jumlah kasus banyak di dunia.

Namun, Pemerintah Rusia memastikan tidak akan memberlakukan lockdown.

Bahkan dalam laporan terpisah, yang dikutip dari 24h.com.vn, Minggu (11/7/21), rakyat Rusia juga ogah disuntik vaksin dengan sebuah alasan.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Segera Bisa Dibeli di Klinik Kimia Farma, Tahap Awal Hanya Bisa Diperoleh di Tempat-tempat Ini

Pers Rusia pada 11 Juli melaporkan bahwa dokter dan presenter TV terkenal Alexander Myasnikov menunjukkan mengapa di Rusia ada banyak vaksin untuk melawan Covid-1.

Tetapi orang-orang di negara itu tidak suka disuntik.

Menurut Alexander Myasnikov,pemikiraseperti itu sudal lama ada di antara penduduk setempat, dan ini bukan hal mengejutkan.

Dr Myasnikov mencatat bahwa banyak orang Rusia percaya bahwa vaksinasi untuk mengembangkan antibodi terhadap virus perlu dilakukan sejak masa kanak-kanak.

Itulah sebabnya banyak orang tidak pernah mau divaksinasi saat dewasa.

Myasnikov percaya bahwa gagasan ini juga terjadi pada vaksin Covid-19 dan telah populer selama 20 hingga 30 tahun terakhir.

"Kami telah lama mengabaikan propaganda pendidikan kesehatan. Levelnya sekarang telah menurun secara serius," jelasnya.

Baca Juga: Hasil Tinjauan Komite Keamanan Obat Eropa: Vaksin Pfizer dan Moderna Berisiko Munculkan Peradangan Jantung!

Pada saat yang sama, Dr. Myasnikov percaya bahwa vaksinasi sebenarnya akan mengurangi jumlah infeksi Covid-19 yang serius.

"Saya mengimbau semua orang untuk mendapatkan vaksinasi, jika ini adalah kondisi paling mendasar bagi kita untuk kembali ke kehidupan normal dan mengendalikan situasi," kata Dr Myasnikov.

Sebelumnya, ahli biologi Sergei Netyosov juga menilai situasi terkini epidemi Covid-19 di Rusia dan sikap masyarakat setempat terhadap vaksinasi.

Sergei Netyosov memiliki pendapat yang sama dengan Dr. Myasnikov.

Artikel Terkait