Tidak tanggung-tanggung, Indonesia kini memiliki status mentereng: produsen dan eksportir nikel terbesar dunia.
Bahkan, data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 27 persen pasar nikel global dikuasai oleh Indonesia.
Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sepanjang 2019, menunjukkan bahwa Indonesia mampu memproduksi 800.000 ton nikel.
Untungnya, pemerintah sigap melihat potensi kebutuhan baterai listrik sehingga segera membatasi ekspor bijih nikel.
Tujuannya jelas, agar Indonesia tidak mengekspor barang mentah, melainkan barang yang telah diolah, alias barang jadi yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Baca Juga: Getah Pohon Langka dari Hutan Hujan Ini Mengandung Nikel, Ini Rahasianya
KOMENTAR