Agar China Tak Lagi Mengusik Taiwan, Mantan Petinggi Taiwan Ini Serukan Amerika untuk Lakukan Hal Ini

Tatik Ariyani

Editor

Ilustrasi invasi China ke Taiwan
Ilustrasi invasi China ke Taiwan

Intisari-Online.com - China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Untuk itu, China akan melakukan upaya apapun untuk membuat Taiwan kembali.

Meski cara yang ditempuh China adalah dengan kekerasan.

Tak mau menyerah begitu saja untuk mencapai kemerdekaan, Taiwan pun meminta dukungan dari negara lain, terutama Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Sok-sokanTeror Taiwan Berbulan-bulan,Nyatanya Xi Jinping Terancam Digulingkan dari Jabatannya, Bahkan Partai Komunis China Bisa Segera Runtuh

Kekhawatiran Taiwan akan adanya invasi China membuat mantan petinggi Taiwan mengusulkan sebuah cara.

Melansir Express.co.uk, Sabtu (10/7/2021), Lee Hsi-min, kepala staf umum angkatan bersenjata Taiwan dari 2017 hingga 2019, dan Eric Lee, rekan peneliti di Project 2049 Institute, menulis artikel yang menyerukan AS untuk membantu menghentikan invasi China ke Taipei.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah vokal dalam mendukung kemerdekaan Taiwan dari China dan dalam mendukung negara-negara lain di Laut China Selatan.

Baca Juga: Pernah Ditindas Jepang Saat Perang Dunia II, China Sesumbar Sebut Negaranya Tak Selemah Dulu, Sampai Ungkit-Ungkit Fakta Sejarah Ini

Dukungan yang diberikan AS tersebut membuat marah Beijing.

Lee menulis untuk kolom Think NBC bahwa AS harus "memprioritaskan pembangunan kemampuan di antara sekutu" untuk "menargetkan kerentanan Tentara Pembebasan Rakyat yang kritis" jika China menyerang Taiwan.

Lee berkata: “Bersama-sama, mereka harus mengembangkan sarana untuk mengacaukan, menolak, menurunkan, menghancurkan ataumengecoh aset militer China, sehingga mencegahnya mencapai keberhasilan militer melawan Taiwan.

“Melakukan hal itu akan sangat meningkatkan pencegahan yang kredibel – dan itu bisa mencegah perang.”

Mantan panglima angkatan bersenjata Taiwan tersebut juga merekomendasikan AS untuk “menempatkan stok amunisi, suku cadang, dan peralatan pertahanan penting lainnya” sehingga Taiwan dapat lebih siap menghadapi perang.

Baca Juga: China Baru Saja Mengirim Kapal Induk Buatannya Sendiri ke Laut China Selatan, Ketegangan Diperkirakan Dapat Berujung Seperti Ini dan Tak Mudah Diakhiri

Dalam peringatan keras, mantan kepala angkatan bersenjata Taiwan menambahkan "ancaman agresi militer China tidak lagi hipotetis".

Dia melanjutkan: “Jika agresi Partai Komunis terus meningkat, serangan habis-habisan terhadap Taiwan dapat terjadi, dengan konsekuensi ekonomi dan militer yang akan mengguncang dunia.

“Pertanyaannya bukan apakah Amerika Serikat harus membela Taiwan selama perang tetapi bagaimana mencegah perang sejak awal.

“Sekarang saatnya untuk memperkuat kerja sama keamanan AS-Taiwan untuk memastikan perdamaian di Selat Taiwan.”

Artikel Terkait