Pesawat-pesawat Amerika mendekati pulau itu pada pukul 09:34, sedangkan pesawat yang membawa Yamamoto tiba terlambat 1 menit.
Dua G4M yang membawa Yamamoto dan komandan lainnya terbang di ketinggian 1.300 meter.
Sementara 6 pesawat tempur A6M Zero yang bertugas pengawalan, terbang di ketinggian 1.800 meter.
Tidak tahu pesawat mana yang membawa Yamamoto, pilot Amerika itu terpaksa menyerang keduanya.
Yang pertama terkena, menyebabkan mesin kiri berhenti bekerja dan jatuh ke hutan. Pesawat kedua ditabrak tiga pesawat P-38 dan jatuh ke laut.
Kali ini, Amerika beruntung. Pesawat yang membawa Yamamoto menabrak hutan, membunuh semua orang di dalamnya.
Yang lainnya jatuh ke laut, sehingga Laksamana Jepang Ugaki masih hidup.
Tentara Jepang kemudian menebang pohon, memasuki hutan untuk mengambil jasad Laksamana Yamamoto.
Jenazah Yamamoto dan tentara lainnya dikremasi, abunya dimasukkan ke dalam kotak, dan dibawa kembali ke Jepang pada Mei 1943 untuk pemakaman kenegaraan.
Bagi Amerika, kampanye berani ini sekali lagi berhasil berkat perhitungan yang nyaris sempurna dan sedikit keberuntungan.
Akan tetapi hingga hari ini masih diperdebatkan pilot Amerika mana yang benar-benar menembak jatuh pesawat yang membawa Yamamoto.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR