Rahasia Gelap Keluarga Rockefeller, Gunakan Kekayaan untuk Hindari Wajib Militer hingga Kematian yang Diiringi Kontroversi

Khaerunisa

Editor

Keluarga Rockefeller.
Keluarga Rockefeller.

Intisari-Online.com - Keluarga Rockefeller dikenal sebagai salah satu keluarga terkaya di Amerika Serikat.

Kekayaan itu dimulai oleh John D Rockefeller, pendiri Standard Oil sekaligus pendiri yayasan filantropi dunia Rockefeller Fondation.

Standard Oil pada masanya merupakan perusahaan minyak raksasa Amerika Serikat dan terbesar di dunia.

Perusahaan ini berakhir pada tahun 1911 ketika Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan bahwa Standard melakukan monopoli ilegal.

Baca Juga: Moyangnya Miliader Pertama AS, Kini Kekayaan Keluarga Rockefeller Ada di Bawah Sederet Keluarga Ini, Meski Mampu Mempertahankan Status Orang Terkaya

Meski begitu, perusahaan minyak tersebut telah memberikan kekayaan melimpah kepada John D Rockefeller.

John D Rockefeller dikenal sebagai miliarder pertama Amerika Serikat dan orang terkaya sepanjang sejarah.

Kekayaan Keluarga Rockefeller masih bertahan hingga saat ini, dengan para anggotanya menggeluti berbagai bidang seperti perbankan dan juga politik.

Kesuksesan mereka sebagai orang terkaya Amerika rupanya diiringi berbagai rahasia gelap, bahkan sejak nenek moyang keluarga ini.

Baca Juga: Tidak Hanya RS Penuh Sampai IGD 'Luber', Harga Tabung Oksigen Sudah Dibanderol Sampai 2 Juta Rupiah dengan Lonjakan Tajam Kasus Covid-19 di Indonesia

1. John D Rockefeller membayar orang untuk menggantikannya wajib militer

Orang Amerika yang kaya menghindari wajib militer dengan membayar $300 kepada “pengganti”, yang bertugas dalam Perang Saudara atas nama mereka.

Dikenal sebagai Undang-Undang Pendaftaran tahun 1863, proses ini tidak berlangsung lama, lapor Arsip Nasional.

Tapi Undang-undang itu sempat membuat John D Rockefeller yang sehat di usia 23 tahun bisa keluar dari wajib militer.

Dia membayar seseorang untuk melayani menggantikannya. Tapi, tidak ada catatan tentang siapa orang yang menggantikan posisi Rockefeller.

Baca Juga: Karam Hanya dalam 5 Menit, Inilah Detik-detik Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, Korban Selamat Mengapung di Laut Selama 30 MenitSambil Teriak Minta Tolong

2. Melakukan segala cara untuk menguasai industri minyak

John D Rockefeller membuat kesepakatan dengan kereta api untuk mengirimkan barang-barangnya dengan murah, membeli perusahaan-perusahaan kecil, dan membantu mengantarkan konsep monopoli di zaman modern.

Bisnis-bisnis yang lebih kecil dari milik Rockefeller dihadapkan pada pilihan yang menghimpit mereka, "Diambil alih atau mencoba bersaing dengan perusahaan besar Rockefeller".

Aksi pembeliannya disebut sebagai "Pembantaian Cleveland".

Pada tahun 1882, perusahaannya, Standard Oil, memiliki atau mengendalikan 90 persen dari semua kilang di Amerika Serikat.

Baca Juga: 'Dari Siang ke Malam, Dari IGD ke IGD', Wanita Ini Seorang Diri Berjuang Cari Kamar untuk Suaminya yang Sudah 'Linglung' Usai Positif Covid-19

3. William A. Rockefeller adalah seorang penipu

William Avery Rockefeller merupakan ayah John D. Rockefeller.

Ia menyamar sebagai "penjaja bisu tuli" untuk menjual ramuan ajaib dan obat herbal.

Dijuluki "Devil Bill," ia juga mengaku sebagai dokter bernama Dr. William Levingston.

William Rockefeller akan terus menjajakan “obat-obatan”, kadang-kadang dengan nama samaran tersebut "William Levingston".

Bahkan ketika dia meninggal pada tahun 1906, itulah nama di batu nisannya.

Baca Juga: Kasusnya Sudah 15 Tahun Lalu Bahkan Telah Dilupakan Orang Indonesia, Perkara Taipan Indonesia Masih Diungkit Media Asia, Sebut Miliarder Indonesia Ini Utang Rp1,4 Triliun pada Rakyat Indonesia

4. Winston Churchill hampir menulis biografi Rockefellereller

Perdana menteri Inggris masa depan memberikan pidato meriah dan menulis lebih dari 40 buku, mendapatkan Hadiah Nobel 1953 untuk Sastra.

Pada tahun 30-an, Rockefeller meminta Churchill untuk menulis biografi resmi John D. Rockefeller, menurut History .

Orator itu menginginkan uang muka $250.000, tetapi keluarga terkaya di dunia ini tidak mau membayarnya.

Mereka pun mempekerjakan Allan Nevins, sejarawan Universitas Columbia.

Baca Juga: 'Takut Lebih Banyak Kotorannya Tergali', AS Disebut Mati-matian Tutupi Laboratorium Penyimpan 'Patogen yang Sangat Patogen' Miliknya, Covid-19 Bisa Berawal dari Sana?

5. Skandal Perselingkuhan Nelson Rockefeller

Gubernur New York dan Wakil Presiden AS mengalami kematian yang tidak biasa. Pada tahun 1979, Nelson A. Rockefeller mengalami serangan jantung. Laporan awal menyatakan bahwa keamanan Rockefeller Center menemukan "Republik liberal" tewas di mejanya.

Namun laporan tersebut kemudian mengeluarkan koreksi, bahwa pria berusia 70 tahun itu sebenarnya meninggal karena serangan jantung di sebuah townhouse, di mana dia berhubungan intim dengan seorang pembantu berusia 25 tahun.

Istri Nelson menentang hal tersebut, sementara ajudan lamanya membenarkan perselingkuhan itu.

Baca Juga: Kasusnya Sudah 15 Tahun Lalu Bahkan Telah Dilupakan Orang Indonesia, Perkara Taipan Indonesia Masih Diungkit Media Asia, Sebut Miliarder Indonesia Ini Utang Rp1,4 Triliun pada Rakyat Indonesia

6. Michael C. Rockefeller kemungkinan dimakan oleh kanibal

Pada tahun 1961, putra kelima Nelson Rockefeller melakukan perjalanan ke New Guinea.

Fotografer berusia 23 tahun dan wali Museum Seni Primitif berharap untuk membawa koleksi seni asli kembali ke New York.

Namun, ketika perahu Michael terbalik, dia mencoba berenang ke pantai dan mencari bantuan, lapor Smithsonian.

Meskipun pencarian selama dua minggu, dia tidak pernah ditemukan.

Meskipun penyebab resmi kematian Michael adalah tenggelam, banyak yang mengira dia dimakan oleh buaya atau hiu.

Beberapa percaya dia berhasil sampai ke pantai dan bertemu kanibal.

Baca Juga: Presiden RI Joko Widodo Umumkan PPKM Darurat Cegah Meluasnya Paparan Covid-19, Begini Aturan Lengkap untuk Jawa-Bali, Berlaku 3 – 20 Juli 2021

7. Winifred Rockefeller melakukan pembunuhan ganda/bunuh diri

Keponakan perempuan John D. Rockefeller Sr. berusia 46 tahun ketika dia bunuh diri dan membawa kedua putrinya.

Pada tahun 1951, Winifred Rockefeller Emeny menghidupkan dua mobil di garasinya di Greenwich, Connecticut.

Sosialita itu memasukkan anaknya yang berusia 12 tahun dan 6 tahun ke dalam satu mobil dan kemudian berbaring di tanah di dekatnya.

Pelayan menemukan mereka mati karena sesak napas, lapor The Journal News.

Itu adalah salah satu dari banyak tragedi yang dialami Rockefeller selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Hanya Turun Satu Tingkat, Indonesia Lagi-lagi Masuk Daftar Negara Paling Rumit untuk Berbisnis, Luhut Dijamin Kembali Sodorkan UU Kontroversial Ini

8. Keluarga Rockefeller tidak sadar namanya digunakan untuk menipu

Saking sibuknya, Keluarga Rockefeller tidak menyadari ketika "Clark Rockefeller" mulai menggunakan nama keluarga untuk memasuki acara-acara terkenal, menerima tawaran pekerjaan, dan bahkan menikahi wanita kaya, menurut The Boston Globe .

Pria Jerma bernama Christian Gerhartsreiter itu ditangkap pada 2008 dan dijatuhi hukuman 27 tahun penjara sehubungan dengan pembunuhan.

"Crockefeller" mendapat tempat No. 1 dalam daftar 10 Penipu Teratas versi Majalah Time.

Baca Juga: Seandainya Putri Diana Masih Hidup, Hari Ini adalah Ulang Tahunnya yang ke-60, Begini Perayaan Terakhirnya Saat Usia 36 Tahun

(*)

Artikel Terkait