Kerajaan di Asia Tenggara itu bergulat lagi dengan gelombang infeksi ketiga.
Jumlah kasus harian mencapai angka 3000.
Terlepas dari peringatan polisi, ratusan orang berkumpul di Monumen Demokrasi, sebuah persimpangan utama di Bangkok, dan berbaris ke arah Gedung Parlemen untuk memprotes pemerintahan Prayut, mantan kepala militer yang berkuasa dalam kudeta tahun 2014.
Para pengunjuk rasa berkumpul di persimpangan sebelum fajar untuk upacara penyalaan lilin.
Som, seorang pemrotes pelajar berusia 16 tahun, mengatakan dia tidak khawatir tentang risiko virus corona.
"Kami tidak pernah memiliki demokrasi yang sesungguhnya," kata Som kepada AFP.
"Negara ini tidak akan kemana-mana," tambahnya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR