Intisari-Online.com - Kasus virus corona varian Delta langsung memporak-poradakan India.
Akibatnya negara itu diterpa gelombang kedua pandemi virus corona.
Dalam sekejab rumah sakit penuh sesak dan layanan kesehatan kolaps.
Pasien-pasien terlantar hingga mayat-mayat tidak sempat tertampung lagi.
Dunia pun langsung kalang kabut mendengar virus corona varian Delta yang berbahaya.
Namun seolah belum selesai, kini ada berita buruk lagi datang dari India.
Dilansir dari kompas.com pada Kamis (24/6/2021), pemerintah India melaporkan adanya varian mutasi Covid-19 Delta Plus yang dianggap meresahkan.
Varian mutasi Covid-19 Delta Plus itu ditemukan di Negara Bagian Maharashstra, pada Selasa (22/6/2021).
Menurut keterangan pejabat Maharashstra, sudah ada 16 kasus yang terkonfirmasi.
Jika virus corona varian Delta saja sudah 60% lebih mematikan daripada virus corona awal, maka varian mutasi Covid-19 Delta Plus auh lebih menular daripada varian aslinya.
Keterangan pejabat Maharashstra sendiri telah dibenarkan oleh Dinas Kesehatan Inggris (PHE).
PHE menyatakan virus corona varian Delta memang 60% lebih menular daripada varian Alpha (Kent) yang ditemukan pada Desember 2020.
Bahkan varian Delta sudah terdeteksi lebih dari 99% kasus Covid-19 yang terdeteksi di Inggris.
Selain India dan Inggris, varian Delta juga ditemukan di 80 negara menurut WHO.
Contoh di Nepal dan Portugal yang telah meningkatkan status kewaspadaannya ke kuning Mei lalu.
Apalagi virus corona varian Delta ini akan terus bermutasi.
Oleh karenanya pakar mengingatkan bahwa mungkin akan ada sejumlah varian yang mematikan setiap kali mereka lolos dari sistem imun.
Untuk saat ini, pemberian vaksin Covid-19 dianggap sebagai kunci untuk melawannya.
Khususnya dua dosis vaksin baik dari Oxford-AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech dianggap efektif melawan varian Delta.
Terbukti walau sempat nyaris kolaps, kini kondisi di India membaik setelah mereka melakukan vaksinasi besar-besaran.
Pada Senin (21/6/2021), India memvaksinasi 8,6 juta dari total 950 juta populasi dewasa, dan mulai menawarkannya ke usia di atas 18 tahun.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR