Intisari-online.com -Kabar mengenai ratusan pekerja tenaga kesehatan Indonesia positif mengidap Covid-19 ternyata membuat berang perusahaan Sinovac.
Perusahaan vaksin asal China tersebut berang karena vaksin mereka menjadi tumpuan vaksinasi nakes Indonesia.
Selanjutnya, Sinovac merilis data terbaru mereka.
Mengutip media China Global Times, pakar China meminta penanganan perlindungan yang ketat walaupun sudah vaksinasi setelah 350 nakes di Indonesia yang menerima vaksin Sinovac terinfeksi Covid-19 di tengah lonjakan kasus karena varian Delta.
Sinovac juga memperingatkan vaksin tidak dapat menyediakan perlindungan 100%, tapi dapat mengurangi keparahan dan kematian.
Sekitar 308 nakes di Kudus dari hampir semua 6000 nakes di Kudus telah menerima suntikan pertama dan kedua dari vaksin seperti dilaporkan Badai Ismoyo, Kepala Dinas Kesehatan Kudus.
Reuters pada Sabtu lalu mengutip Kenneth Mak, direktur dinas kesehatan Singapura yang mengatakan bukti dari negara lain tunjukkan orang-orang yang telah divaksin Sinovac masih terinfeksi.
"Ada risiko vaksinasi yang signifikan," ujar Mak merujuk laporan infeksi vaksinasi nakes Indonesia.
Merespon isu ini, Sinovac mengatakan vaksin tidak dapat menyediakan perlindungan 100% tapi dapat mengurangi gejala ingeksi dan secara efektif mencegah kematian.
Vaksin Sinovac telah secara efektif mengurangi risiko gejala Covid-19 di nakes sebanyak 94% menurut studi oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.
"Di Angka 6000, hanya 308 nakes terpapar atau sekitar 5.1% dari total jumlah nakes.
"Sebagian besar telah sembuh dan mulai bekerja lagi," ujar Badai.
Nakes adalah termasuk yang pertama mendapatkan vaksinasi di Indonesia ketika inokulasi dimulai Januari.
Hampir semuanya menerima vaksin Sinovac.
Jumlah nakes Indonesia yang terpapar Covid-19 telah menurun tajam dari 158 di Januari sampai 13 nakes pada Mei, data oleh kelompok independen LaporCOVID-19.
Wei Sheng, profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat dari Tongji Medical College Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Huazhong mengatakan dalam wawancara dengan media pemerintah China CCTV Senin lalu jika menurut hasil pengujian sementara, vaksin Sinovac masih efektif melawan varian Delta.
Dapat dilihat dari pencegahan epidemi dan pengalaman pengelolaan di Guangzhou, Provinsi Guangdong China Selatan jika risiko keparahan penyakit berkurang drastis dibandingkan yang belum tervaksinasi, yang tunjukkan vaksin memang proaktif.
Indonesia tengah mengalami serangan Covid-19 mengerikan di Asia dan kini masih berjibaku dengan penyebaran varian Delta dari India.
Angka kasus kini mencapai 2.018.113 dengan penambahan kasus harian tertinggi kemarin yaitu 13.668 kasus.
Jumlah kematian menjadi 55.291.
Pasien di rumah sakit hampir memenuhi dan melumpuhkan sistem medis Indonesia, menyebabkan risiko infeksi nakes.
Banyak yang mengalami kejenuhan pandemi dan mengambil langkah kurang hati-hati seperti mengabaikan protokol kesehatan setelah divaksinasi, ujar Lenny Ekawati, dari LaporCOVID-19.
Pakar China telah terus menyerukan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan sosial yang ketat meskipun vaksinasi terlaksana.
Hal ini karena melaksanakan protokol kesehatan masih menjadi metode terbaik mencegah penularan virus.
Kemungkinan juga beberapa nakes telah terdampak sebelum tervaksinasi tapi tidak tunjukkan gejala sampai virus yang tidak aktif di vaksin menyerang sistem imun mereka lagi.