Saat Seluruh Dunia Ketar-Ketir dengan Penyebaran Virus Corona Varian Delta, Joe Biden Malah Anggap AS Bakal Tetap Aman, Rupanya Ini Alasannya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

IDI: Varian Delta Virus Corona Lebih Berbahaya, Banyak Menyerang Orang Berusia Muda
IDI: Varian Delta Virus Corona Lebih Berbahaya, Banyak Menyerang Orang Berusia Muda

Intisari-online.com - Indonesia saat ini sedang disibukkan dengan lonjakan kasus virus corona varian delta yang kian merebak.

Menurut laporan terbaru, Covid-19 varian delta yang berasal dari India merupakan ancaman baru dunia.

Namun, Presiden Amerika Joe Biden justru memberikan komentar lain soal varian tersebut.

Memang varian delta cukup berbahaya namun ini tidak akan menimbulkan ancaman bagi orang Amerika.

Baca Juga: Saat Virus Corona Varian Delta Menjadi Ancaman Baru Dunia, Hampir Semua Negara Asia Tenggara Termasuk Indonesia Babak Belur, Timor Leste Justru Disebut Lebih Aman, Ini Alasannya

Melansir Sputnik News Jumat (18/6/21), Joe Biden mengatakan, "Sekarang jenis baru akan membuat orang yang belum divaksinasi akan lebih rentan daripada sebulan lalu."

"Ini benar-benar mengkhawatirkan, terutama varian yang disebut para ahli Delta, strain ini lebih menular dan berpotensi mematikan, bahkan berbahaya bagi kaum muda," katanya.

Presiden AS mengatakan bahwa vaksin saat ini tersedia di AS memberikan perlindungan yang cukup, bagi mereka yang sudah divaksinasi.

Dengan demikian AS tidak perlu melakukan blokade, karena virus corona varian delta.

Baca Juga: Pantas China Sangat Cepat Atasi Covid-19 di Negaranya, Rupanya Negari Panda Gunakan Cara Berani Ini Untuk Lindungi Rakyatnya dari Covid-19

"Saya kira tidak karena banyak orang Amerika yang telah divaksinasi terhadap Covid-19," kata Biden ketika ditanya tentang kemungkinan blokade tambahan karena mutasi Delta.

"Tetapi mutasi Delta dapat menyebabkan banyak kematian di daerah yang tidak divaksinasi," tambahnya.

"Di tempat-tempat di mana orang divaksinasi penuh dengan dua dosis vaksin, mutasi Delta hampir tidak mungkin menimbulkan konsekuensi apa pun," jelasnya.

"Vaksin Covid-19 yang ada sangat efektif," tambah pernyataan Presiden AS itu.

Biden mengumumkan AS telah menyelesaikan vaksinasi lebih dari 300 juta dosis vaksin Covid-19 dalam lebih dari 150 hari.

Dengan 15 negara bagian dan Distrik Columbia mencapai tingkat vaksinasi 70%.

Presiden AS mengakui upaya para ilmuwan, produsen vaksin Covid-19, rakyat Amerika, dan pemerintah AS untuk mencapai tonggak sejarah ini.

Baca Juga: Vaksinasi Indonesia Dipertanyakan, Meski Sudah Lakukan Vaksinasi Nyatanya Indonesia Tetap Alami Lonjakan Covid-19 Masih Tinggi Sampai Mendapat Sorotan Dunia Begini

Biden menekankan bahwa kampanye vaksinasi yang meluas telahmemberikan ruang bagi kebanyakan orang Amerika untuk memiliki musim panas yang "hampir normal".

Dengan toko, bisnis manufaktur dibuka kembali, menjelang musim panas di Amerika.

"Kami memasuki musim panas yang sangat berbeda dari 2020. Musim panas yang cerah dan menyenangkan," kata Biden.

Pada awal Juni, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan strain Delta pada daftar strain yang mengkhawatirkan.

Ketika strain ini semakin menyebar, menyebabkan jumlah infeksi melonjak di banyak negara, terutama India.

Artikel Terkait