Vaksinasi Indonesia Dipertanyakan, Meski Sudah Lakukan Vaksinasi Nyatanya Indonesia Tetap Alami Lonjakan Covid-19 Masih Tinggi Sampai Mendapat Sorotan Dunia Begini

Afif Khoirul M

Penulis

Pasien Covid-19 membludak antre masuk Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran.

Intisari-online.com - Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi baru-baru ini di Indonesia mendapat sorotan dari dunia.

Bahkan vaksinasi yang sudah dilakukan oleh Indonesia dianggap tidak mampu membendung lonjakan kasus Covid-19.

Menurut Media Vietnam 24h.com.vn, pada Jumat (18/6/21), sebanyak 350 tenaga medis di Indonesia masih terinfeksi Covid-19.

Padahal mereka sudah menerima vaksinasi dengan vaksin Sinovac China, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Demi Berantas Covid-19, Indonesia Kembali Berutang Rp13 Triliun dari Bank Dunia, Rupanya Inilah Jumlah Bunga yang Harus Dibayar Pemerintah dalam Setahun, Sudah Tembus Ratusan Triliun

Sebagian besar staf medis yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala dan melakukan isolasi mandiri di rumah, kata Badai Ismoyo, Kepalda Dinas Kesehatan Kudus.

Ada sekitar beberapa lusin orang dirawat di rumah sakit dengan gejala demam tinggi.

Sebagian juga mengalami saturasi oksigen dalam darah.

Kudus menjadi salah satu daerah yang menjadi episentrum epidemik, dengan 5.000 tenaga medis berusa menangani virus corona varian delta, dari India.

Baca Juga: Selama Ini Dituding Tak Transparan Soal Penyelidikan Asal-usul Covid-19, Kini China Tunjuk Balik AS untuk Diselidiki, Curigai Produk Ini yang Bawa Virus Corona ke China

Sekitar 90% tempat tidur di rumah sakit di wilayah ini dipenuhi dengan pasien Covid-19.

Di Indonesia kelompok prioritas, tenaga kesehatan Indonesia menjadi yang pertama menerima vaksin pada Januari 2021.

Hampir semua staf medis divaksinasi dengan vaksin Sinovac China, menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Memang,jumlah petugas kesehatan yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia telah anjlok dari 153 pada Januari, menjadi 13 pada Mei.

Tetapi rawat inap di pulau Jawa menjadi perhatian.

Meski diharapakn vaksin Sinovac China secara signifikan mengurangi risiko rawat inap untuk Covid-19.

Baca Juga: Kondisi Terburuk di Indonesia Sudah Dimulai, Rumah Sakit Penuh, Sedangkan Jumlah Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Gedung Sekolah Terpaksa Diubah Jadi Tempat Isolasi

Indonesia saat ini menjadi salah satu negara Asia yang mengalami gelombang infeksi Covid-19 terparah dengan total hampir 2 juta infeksi dan 53.000 kematian.

Jumlah kematian yang melibatkan dokter dan tenaga medis sebanyak 946 orang.

Siti Nadia Tarmizim, seorang pejabat di Kementerian Kesehatan Indonesia, membenarkan bahwa tidak ada dokter yang meninggal di Kudus sejak merebaknya wabah baru.

Di ibu kota, Jakarta, Dr Prijo Sidipratomo mengatakan kepada Reuters bahwa setidaknya enam dokter telah dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dalam sebulan terakhir.

Termasuk satu di unit perawatan intensif (ICU), meskipun telah menerima vaksin.

"Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan," kata Dr Prijo Sidipratomo.

Baca Juga: Tak Heran Virus Corona Varian Delta Membuat WHO dan Amerika Ketar-Ketir, Ternyata Munculnya Varian Baru Covid-19 Ini Bisa Sebabkan Skenario yang Jauh Lebih Buruk Ini

Beberapa minggu setelah libur Idul Fitri, Indonesia mencatat peningkatan harian lebih dari 10.000 infeksi Covid-19, level tertinggi sejak Februari.

Vaksinasi yang dilakukan Indonesia belum bisa sepenuhnya membendung lonjakan Covid-19, disebabkan munculnya virus corona varian delta, yang mulai merebak ke Indonesia.

WHO mendesak Indonesia untuk memperketat blokade untuk menghentikan sumber infeksi.

Artikel Terkait