Selama Ini Dituding Tak Transparan Soal Penyelidikan Asal-usul Covid-19, Kini China Tunjuk Balik AS untuk Diselidiki, Curigai Produk Ini yang Bawa Virus Corona ke China

Khaerunisa

Penulis

China sering dipojokkan, China tuding balik AS soal asal-usul virus corona.

Intisari-Online.com - Selama ini penyelidikan asal-usul Covid-19 dianggap tidak transparan, bahkan pada Maret, belasan negara di dunia membuat pernyataan bersama menuntut hal tersebut.

Di antaranya AS dan 13 negara lainnya menandatangani pernyataan bersama, yang mengkritik laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah lama ditunggu-tunggu tentang asal usul Covid-19.

Terutama AS, juga menuding China tidak memberikan data-data lengkap yang diperlukan dalam penyelidikan.

Mengutip cnbc.com (30/3/2021), dalam pernyataan bersama, pemerintah Australia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Israel, Jepang, Latvia, Lithuania, Norwegia, Korea Selatan, Slovenia, Inggris, dan Amerika Serikat, menulis bahwa laporan tersebut “tertunda secara signifikan. dan tidak memiliki akses ke data dan sampel asli yang lengkap.”

Baca Juga: Hati-hati Jangan Kira Covid-19 Varian Delta Sama, Ternyata Jenis Virus Corona Ini Akan Menimbulkan Gejala Berbeda, Berikut di Antaranya

Mereka mengungkapkan pentingnya transparansi agar bisa mempersiapkan diri melakukan penanganan dan pencegahan.

“Ke depan, sekarang harus ada komitmen baru oleh WHO dan semua Negara Anggota untuk mengakses, transparansi, dan ketepatan waktu,” ungkap pernyataan tersebut.

Sementara sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengungkapkan laporan WHO kekurangan data informasi dan akses penting.

Ia mengecam kurangnya transparansi Beijing ketika ditanya tentang partisipasi China dalam laporan WHO, “Yah, mereka belum transparan. Mereka belum memberikan data yang mendasarinya. Itu tentu tidak memenuhi syarat sebagai kerja sama,” katanya.

Baca Juga: Putus Asa Dianggap Gagal Caplok Palestina Oleh Rakyatnya, Netanyahu Gandeng Sekutu Tidak Terduga Ini Gulingkan Penjaga Yerusalem Agar Mudah Kuasai Palestina Seutuhnya

Kerap mendapat tudingan soal transparansi penyelidikan asal-usul Covid-19, kini China berbalik menyerang Amerika Serikat, mendorong penyelidikan berikunya untuk berfokus ke AS.

Melansir Global Times, media milik pemerintah China Kamis (17/6/2021), Seorang ahli epidemiologi senior Tiongkok mengatakan, Amerika Serikat harus menjadi prioritas dalam fase penyelidikan berikutnya tentang asal usul Covid-19.

Pernyataan itu dia keluarkan setelah sebuah penelitian menunjukkan penyakit Covid-19 bisa saja sudah menyebar di Amerika pada awal Desember 2019.

Reuters memberitakan, studi yang diterbitkan minggu ini oleh Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), menunjukkan bahwa setidaknya tujuh orang di lima negara bagian AS terinfeksi SARS-CoV-2, beberapa minggu sebelum Amerika Serikat melaporkan kasus resmi pertamanya.

Baca Juga: Baru Saja Menjabat, Pemerintahan Baru Israel Sudah Bikin Resah Palestina, Otoritas PA Juga Singgung Sikap PPB dan Pemerintah AS

Jika studi bersama China-World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada bulan Maret mengatakan Covid-19 kemungkinan besar berasal dari perdagangan satwa liar negara itu, China juga punya teori lainnya.

Beijing telah mengemukakan teori bahwa Covid-19 masuk ke China dari luar negeri melalui makanan beku yang terkontaminasi.

Sebuah studi sebelumnya telah meningkatkan kemungkinan bahwa SARS-CoV-2 dapat beredar di Eropa pada awal September.

Meski para ahli juga menekankan bahwa hal itu bukan berarti virus corona tidak berasal dari China, di mana banyak virus corona mirip SARS telah ditemukan di alam liar.

Baca Juga: Melawan Kodrat Tuhan, China Diam-Diam Lakukan Penelitian Tidak Nalar dengan Paksa Tikus Jantan Untuk 'Hamil' Melalui Cara Mengerikan Ini, Organisasi Hewan Sampai Mengutuknya

Zeng Guang, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan kepada Global Times bahwa perhatian harus dialihkan ke Amerika Serikat.

Selain lambat menguji warganya, ia juga menyebut AS merupakan rumah dari banyak laboratorium biologi.

"Semua mata pelajaran terkait senjata biologis yang dimiliki negara harus diawasi," katanya seperti dikutip Global Times.

Mengomentari studi AS pada hari Rabu, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan sekarang "jelas" wabah Covid-19 memiliki "banyak asal" dan bahwa negara-negara lain harus bekerja sama dengan WHO.

Di sisi lain, sejumlah politisi asing menyerukan penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan bocornya virus Covid-19 dari laboratorium.

Wall Street Journal melaporkan awal bulan ini, sebuah laporan oleh laboratorium nasional pemerintah AS menyimpulkan, masuk akal bahwa virus itu telah bocor dari laboratorium Wuhan.

Baca Juga: Ingat Dengan Kudeta Militer Myanmar? 5 Bulan Kuasai Negara, Borok Kejahatan Junta Myanmar Mulai Tercium, Fakta Mengerikan Ini Dibongkar PBB

(*)

Artikel Terkait