Intisari-Online.com - Orang-orang Yahudi Israel dan Palestina kembali bentrok di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur pada Sabtu malam (19/6/2021).
Ini terjadi di tengah berlanjutnya ketegangan seputar rencana pengusiran puluhan keluarga Palestina dari lingkungan tersebut.
Media Palestina melaporkan bahwa orang-orang Israel menyerang rumah-rumah penduduk Arab di lingkungan itu.
Tindakan tersebut memicu bentrokan antara kedua belah pihak, meskipun rekaman video yang diterbitkan oleh Otzma Yehudit,partai politik sayap kanan di Israel menunjukkan penduduk Yahudi duduk mengelilingi sebuah meja ketika orang-orang Palestina melemparkan kursi ke arah mereka.
Menurut laporan Palestina, pasukan keamanan Israel menembakkan granat kejut dan gas air mata ke warga Arab yang bentrok dengan warga Yahudi.
Penduduk Palestina di lingkungan itu meminta penduduk Palestina lainnya di Yerusalem untuk datang ke Sheikh Jarrah untuk bentrok dengan orang Yahudi Israel.
“Tanggung jawab hari ini terletak pada Perdana Menteri Naftali Bennett, yang adalah teman dari Gerakan Kiri dan Islam."
"Dia tidak dapat melindungi penduduk lingkungan Shimon Hatzadik karena dia adalah tawanan Gerakan Islam," tambah Ben-Gvir.
Pemimpin Otzma Yehudit mendirikan markas di lingkungan itu di tengah ketegangan bulan lalu.
Selain itu pada hari Sabtu, pasukan keamanan Israel dan warga Palestina bentrok di dekat Gerbang Damaskus selama demonstrasi oleh warga Palestina melawan grafiti yang dicat dalam beberapa hari terakhir yang menghina Nabi Muhammad di sepanjang jalan raya.
Menurut laporan Palestina, sekitar tiga warga Palestina ditangkap dan sejumlah lainnya terluka dalam bentrokan tersebut.
Bentrokan juga dilaporkan terjadi antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di lingkungan Silwan di Yerusalem timur di sebelah Temple Mount pada Sabtu malam.
Ketegangan di lingkungan Sheikh Jarrah dimulai pada Mei setelah Pengadilan Distrik Yerusalem menolak banding atas keputusan untuk mengusir sejumlah warga Palestina di lingkungan itu dari rumah mereka.
Pengadilan memutuskan bahwa penduduk saat ini tidak membayar sewa selama bertahun-tahun dan tidak dapat menyangkal klaim orang-orang Yahudi Israel atas properti tersebut.
Ketegangan seputar penggusuran, bersama dengan bentrokan antara pasukan Israel dan Palestina di Temple Mount, memuncak pada Hari Yerusalem, ketika Hamas menembakkan roket ke Yerusalem, memicu konflik 11 hari yang disebut Operasi Penjaga Tembok.
Terlepas dari gencatan senjata yang mengakhiri konflik, dalam beberapa hari terakhir Palestina meluncurkan balon pembakar ke Israel, memicu sejumlah kebakaran.
IDF telah melakukan beberapa serangan udara di Gaza sebagai tanggapan.
Kabinet keamanan diatur untuk bertemu pada hari Minggu untuk pertama kalinya sejak Bennett menjabat.
(*)