Sejarah bahasa Timor Leste
Lingua franca (bahasa asli) dan bahasa nasional Timor Leste adalah Tetum, yang merupakan bahasa Melayu-Polinesia yang dipengaruhi oleh bahasa Portugis, yang memiliki status yang sama sebagai bahasa resmi.
Fataluku, bahasa Papua yang banyak digunakan di bagian timur negara (sering kali lebih banyak daripada bahasa Tetum) memiliki pengakuan resmi di bawah konstitusi, seperti halnya bahasa asli lainnya, termasuk: Bekais, Bunak, Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia, Makalero, Makasai, Mambai, Tokodede dan Wetarese.
Tetum telah menjadi bahasa asli Timor Leste sejak paruh kedua abad ke-19 dan menjadi bahasa sehari-hari di gereja.
Di bawah kekuasaan Portugis, semua pendidikan dilakukan melalui media Portugis, meskipun bersama-sama dengan bahasa Tetum dan bahasa lainnya.
Portugis secara khusus mempengaruhi dialek Tetum yang diucapkan di ibu kota, Dili, yang dikenal sebagai Tetun Prasa, sebagai lawan dari versi yang lebih tradisional berbicara di daerah pedesaan, yang dikenal sebagai Tetun Terik.
Tetun Prasa adalah versi yang lebih banyak digunakan, dan sekarang diajarkan di sekolah-sekolah.
Bahasa Indonesia tidak lagi menjadi bahasa resmi, meskipun, bersama dengan bahasa Inggris, memiliki status 'bahasa kerja' di bawah Konstitusi.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR