Intisari-Online.com - Menteri Pertahanan (Menham) Prabowo Subianto dilaporkan membeli kapal perang untuk militer Indonesia.
Laporan itu langsung datang dariFincantieri, sebuah perusahaanpembuat kapal asal Italia.
Fincantieri mengumumkan bahwa mereka telahmenandatangani kontrak kerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia.
Di mana kontrak kerja itu dimaksudnya untukmenyuplai delapan kapal perang jenis fregat kepada militer Indonesia.
Darikesepakatan tersebut, Fincantieri akan menyuplai enam fregat kelas FREMM dan dua fregat bekas kelas Maestrale.
"Fincantieri akan menjadi kontraktor utama untuk keseluruhan program," demikian informasi dari laman Fincantieri dikutip Kompas.com pada Jumat (11/6/2021).
Kesepakatan kapal perang antara Indonesia dan Italia lantas memperkuat hubungan dua negara.
Khususnya untukmenyuplai delapan kapal perang jenis fregat.
Tak hanya untuk militer Indonesia, pembuatan kapal fregat juga akan berdampaksignifikan untuk kapal Italia di masa datang.
Bahkan, Fincantieri tidak menutup kemungkinan akan menjalin kerja sama dengan PT PAL (Persero).
Diketahui,PT PAL (Persero) merupakan sebuah perusahaan berpelat merah yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur.
Sebagai negara yang memiliki wilayah laut lebih luas, tentu Indonesia memerlukan kekuatan Angkatan Laut yang hebat.
Lalu ada berapa jumlah kapal perang Indonesia?
TNI Angkatan Laut (TNI AL) memberi nama setiap kapal perang Indonesia dengan nama KRI yang berarti Kapal Perang Republik Indonesia.
Pada tahun 2020, kekuatan laut Indonesia berjumlah 282 alutsista.
Di mana itu terdiri dari 7 kapal fregat, 24 kapal korvet, 5 kapal selam, 156 kapal patroli, dan 10 kapal penyapu ranjau.
Dengan jumlah itu, maka kekuatan laut Indonesia menempati urutan ke-10 di dunia dan nomor dua di Asia Tenggara.
Indonesia hanya kalah dari Thailand yang menempati urutan ke-8 di dunia.
Soal kerja sama Indonesia dan Italia, maka ini akan menjadi kali pertama Indonesia membeli kapal dari Italia.
Sebelumnya sebagian besar kapal perang Indonesia berasal dari buatan Belanda dan Jerman.
Termasuk kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam beberapa waktu lalu.
Dan sebagian besar kapal-kapal perang Indonesia memang sudah lama.
Dengan tambahan alutsista baru ini, dijamin militer Indonesia akan semakin kuat.