Intisari-Online.com -Di Pantai Selatan Jawa, 126 prajurit petarung Marinir dari jajaran Pasmar 1, Pasmar 2, dan Brigif 4 Mar/BS harus menjalani tempaan selama 24 hari.
Dalam kurun waktu tersebut, mereka harus melewati empat tahap materi latihan, mulai dari tahap kelautan, tahap menembak, tehap kemampuan akademik, hingga tahap taktik kondisi tertentu.
Mereka juga harus menempa empat kemampuan lain, yang meliputi:
* Kemampuan menganilis tugas prosedur pimpinan pasukan,
* kemampuan sebagai peninjau depan dalam menganalisis perkenaan tembakan mortir 81 mm dengan menggunakan drone,
* kemampuan penyelidikan sasaran raid dengan menggunakan dorne,
* teknik penyebrangan sungai dan infiltrasi dan pelolosan menggunakan teknikcast dan recoverypun wajib mereka kuasai.
Itulah ringkasanLatihan Pemantapan Regu Pandu Tempur (Lattap Rupanpur) Korps Marinir TA. 2021 di Pantai Baruna Kondang Iwak Malang Selatan.
Dalam penutupan acara latihan tersebut, Senin (07/06/2021), seperti dilansir dari akun Instagram resmi Marinir TNI AL, @marinir_tni_al,Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono. Mtr. Han memberikan briefing.
Diwakili Komandan Komando Latih Korps Marinir (Dankolatmar) Kolonel I Made Sukada, S.E., Dankomar menekankan bahwaLattap Rupanpur Korps Marinir TA. 2021 merupakan implementasi dari kebijakan pimpinan Korps Marinir.
Terutama terkait dengan pembangunan sumber daya manusia, pembinaan kesiapan operasional, pengembangan kemampuan dan peningkatan interoperabilitas batalyon infanteri Korps Marinir.
Rupanpur sendiri merupakanSatuan Organik Batalyon Infanteri Marinir dengan kemampuan bergerak di depan satuan bertindak sebagai mata dan telinga Batalyon.
Untuk itu, mereka bertugasmemberikan data intelijen situasi di medan depan guna memandu induk pasukan dalam operasi tempur dalam rangka mendukung tugas pokok Batalyon Infanteri Marinir.
Oleh karenanya mereka selalu berlatih di medan-medan yang sangat ekstrem untuk dilalui masyarakat pada umumnya.
Mereka harus mampu menembus laut selatan tidak hanya dengan perahu karet namun juga dengan berenang.
Menembak dengan berbagai jenis kaliber senjata pun menjadi salah satu kemampuan wajib yang dimiliki.
Hutan belantara Malang pun harus menjadi arena latihan mereka khususnya dalam berlatih taktik perang.
Maka dari itu, tak heran, mereka dengan lantang berujar "Komandan, kirim kami segera untuk bertarung ke medan tempur."
Seruan yang diucapkan dengan lantang tersebut menjadi pembuka dari video yang diunggah di akun YouTubeMARINIR TNI AL.
Namun, Dankomar, dalam amanatnya, berpesan agra para prajurit menjaga kehormatan, harga diri, dan kebanggan mereka sebagai prajurit rupanpur korps Marinir.
Caranya denganmemegang teguh jati diri prajurit korps marinir sebagai prajurit pasukan pendarat amfibi tni angkatan laut yang profesional dan berkarakter, aplikasikan dan kembangkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas dan pembinaan di satuan masing-masing.
Simak video menarik tentnag Satgas Rajawali TNI berikut ini: