Penulis
Intisari-Online.com – Sepak terjang para mata-mata, terutama wanita, memang kadang-kadang bikin geregetan musuhnya.
Seperti halnya ketika pejabat Moskow mengejek penarikan AS atas 28 Marinis dari Kedutaan Besar Amerika pada tahun 1987 setelah terjadi skandal mata-mata.
Skandal mata-mata ini menunjukkan bahwa para marinir yang bertugas di Kedutaan Besar Amerika itu tidak dapat menolak wanita cantik ‘berambut merah di tempat tidur’.
Ucapan bercanda Gennady I. Gerasimov, juru bicara senior Kementerian Luar Negeri, ini dianggap sebagai pengakuan bahwa KGB menggunakan rayuan mereka untuk mendapatkan rahasia AS yang paling dijaga ketat.
Dua Marinir yang bertugas di Moskow, yaitu Sersan. Clayton J. Lonetree dan Cpl. Arnold Bracy, telah ditahan di markas Marinir di Quantico, Va., karena dicurigai bekerja dengan polisi rahasia Soviet.
Pentagon kemudian mengumumkan bahwa penjaga keamanan Marinir ketiga, Sersan Staf. Robert Stanley Stufflebeam, juga telah ditangkap sebagai bagian dari skandal mata-mata.
Menurut penyelidik Amerika, Lonetree, seorang penjaga kedutaan dari September 1984, hingga Maret 1986, mengaku pernah berselingkuh dengan Violetta Seina, pegawai Soviet di Kedutaan Besar AS pada periode yang sama.
Marinir Bracy dilaporkan memberi tahu para penyelidik bahwa dia dan Lonetree mengizinkan agen KGB memasuki area paling rahasia di gedung itu pada malam hari.
Kemudian Departemen Luar Negeri akhirnya mengumumkan bahwa 28 Marinir yang ditugaskan untuk menjaga Kedutaan Besar AS akan diganti pada akhir bulan.
Dalam 10 hari, para Marinir itu akan pergi sebelum kedatangan Menteri Luar Negeri George P. Shultz untuk pembicaraan tingkat tinggi Kremlin pada 13 April 1987.
Lalu Marinir yang menggantikan mereka, yang diambil dari tempat paling terpercaya dan markas besar Marinir, akan mulai bekerja saat itu.
Ketika ditanya reaksi Soviet atas penggantian Marinir tersebut, Gerasimov, melansir dari latimes, menjawab, “Kami sangat terkejut dengan pernyataan tentang penarikan ini, yang menunjukkan kekalahan Marinir AS yang terkenal, yang menang di Grenada.”
“Kami menyaksikan hilangnya kemampuan untuk melawan musuh, dan terkadang orang bisa takut bahwa ‘Gadis Merah’ ada di bawah setiap tempat tidur.”
“Tentu saja, kami menyesali masa tinggal 28 Marinir akan dihentikan begitu tiba-tiba, dan kami minta maaf untuk mereka," tambahnya sambil tersenyum.
Ketika ditanya apakah dia mengakui bahwa Soviet telah menugaskan agen untuk merayu Marinir dan mendapatkan akses ke rahasia kedutaan, Gerasimov menampik.
"Saya mengacu pada referensi (dalam publikasi Barat) bahwa musuh menggunakan penyamaran yang luar biasa," katanya.
Diketahui, Seina, 26, bekerja sebagai resepsionis di kediaman duta besar AS dan kemudian sebagai sekretaris di salah satu kantor kedutaan.
Mengutip orang Amerika dan Rusia yang mengenalnya, New York Times mengatakan bahwa wanita muda itu meninggalkan kesan yang tak terhapuskan di kedutaan.
“Violetta adalah bukti kehadiran,” kata seorang warga Amerika.
Lima orang Rusia, termasuk di antara mereka diberhentikan sebgai bagian dari pengurangan karyawan Soviet oleh Amerika Serikat, menggambarkan Violetta adalah seorang yang mandiri dan dikagumi sekaligus membuat iri karena penampilannya yang menarik dan pakaiannya yang modis.
Dalam keterangan resminya, Kedutaan Besar AS tidak mau mengomentari perihal Seina.
Setelah meninggalkan Kedutaan Besar AS sebagai bagian dari pengurangan karyawan, Seina dilaporkan pernah bekerja di Kedutaan Besar Irlandia.
Pihak berwenang Soviet tidak akan mengatakan saat ini dia bekerja atau tinggal di mana.
Marinir biasanya menghabiskan 18 bulan di Moskow sebelum ditugaskan kembali.
Terlepas dari lamanya penugasan mereka di sini, 28 orang yang sekarang ditugaskan untuk tugas keamanan akan dikirim ke Quantico, mungkin untuk diinterogasi dalam penyelidikan spionase.
Seorang juru bicara kedutaan tetap diam karena malu ketika ditanya, namun diplomat Barat lainnya mengatakan bahwa ‘semuanya telah meledak’ karena pelanggaran keamanan yang dilakukan oleh para Marinir.
Taktik spionase
Di masa lalu, pejabat Amerika mengatakan bahwa mereka pernah menemukan mikrofon yang disembunyikan di mesin tik yang digunakan kedutaan.
Kali lain mereka menemukan ‘serangga’ yang tersembunyi di dinding.
Sejak pengungkapan keterlibatna Marinir tersebut, para diplomat Amerika kini menjaga jam tangan mereka sendiri sepanjang waktu di kantor daripada mengandalkan penjagaan Marinir.
Namun, ada yang menyesalkan mengapa seluruh kontingen Marinir ditarik kembali, “Sangat disayangkan, karena mereka adalah orang yang sangat baik.”
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari