Bukan dengan Senapan, Legenda Hidup Marinir Indonesia Ini Justru Gunakan Semburan Maut untuk Lumpuhkan Musuhnya, Nyaris Dihukum Gantung Pemerintah Inggris

Maymunah Nasution

Penulis

Djoni Liem, Purnawirawan TNI yang bisa semburkan senjata mematikan lewat mulutnya

Intisari-online.com -Nama Djoni Liem termasuk nama pahlawan di Indonesia.

Pensiunan marinir ini memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

"Saya rela berjuang demi negara saya. Pun sampai titik darah saya," tambah mantan anggota Intai Amphibi itu.

Djoni Liem, punya kemampuan unik.

Baca Juga: Strategi Ranjangnya Berhasil Bikin Ruangan Kedubes AS yang Paling Dirahasiakan Bobol Tanpa Perlawanan, Inilah Violetta Seina, Mata-mata yang Bikin Paman Sam Trauma dengan para 'Gadis Merah'

Dia mampu menyerang lawan hanya berbekal jarum, paku, atau silet.

Serangan itu diklaim olehnya bisa dilakukan dari jarak 50 meter jauhnya.

Media Surya pernah diberi kesempatan melihat kemampuan hebat itu.

Ia tampil di jalan depan rumah yang sepi.

Baca Juga: Lebih Biarkan Seni Ninja Mati Bersamanya, Ninja Terakhir Jepang Ini Ceritakan Semua Keterampilan Mematikan Saat Latihan Ninja, Termasuk Dengarkan Suara Jarum Jatuh

Tangannya memegang sebuah jarum jahit.

Setelah dipotong sebagian, jarum itu kemudian ditaruh di lidah.

Ia kemudian meminta Surya memperhatikan batang pohon mangga yang lokasinya beberapa meter dari tempatnya berdiri.

Wajahnya tampak serius penuh konsentrasi di detik-detik sebelum ia "menyemburkan" jarum itu.

Baca Juga: 14 Purnawirawan TNI Temui Presiden Jokowi, Ada Apa? Staf Khusus: 'Disambut Baik oleh Presiden'

Setelahnya jarum disemburkan, ia mengajak untuk mendekat ke batang pohon.

Dan, ada sebuah jarum yang sudah dipotong menempel di sana.

Awal tahun lalu, ia juga mempraktikkan kemampuan itu di sebuah acara yang digelar Veteran di Surabaya.

Liem juga menunjukkan beberapa lembar foto lama yang dilaminating.

Baca Juga: Mantan Panglima TNI Sekaligus Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Djoko Santoso Meninggal Dunia, Penyakit ini Penyebabnya

Liem muda terlihat mempraktikkan kemampuan uniknya itu di dekat para perwira TNI.

Selembar potongan koran bertulis ejaan lama juga menceritakan kisah Liem sebagai orang yang mampu melakukan semburan mulut berbisa.

"Saya belajar dari teman kakek saya saat masih berusia sekitar 8 tahun," terangnya.

Ia belajar ilmu bela diri kepada orang itu hingga usia 15 tahun.

Baca Juga: Tangkis Ancaman China, AS Bakal Kerahkan 18 Drone Tercanggih dan Mematikan Sekaligus ke Pasifik, Satu Drone Sanggup Bawa 8 Rudal!

Djoni Liem memiliki pangkat Sersan Mayor KKO (Purn.).

Ia adalah seorang Purnawirawan TNI AL dengan darah Tionghoa.

Nama aslinya adalah Liem Wong Siu.

Ia menjadi keturunan Tionghoa pertama yang masuk satuan KKO AL (kini bernama Korps Marinir TNI AL) tahun 1957.

Baca Juga: Punya Pangkalan Militer Baru dan Borong Delapan Kapal Canggih dari Jepang Ini untuk Halau China, Mari Intip Belanja Militer Jor-joran Indonesia untuk Mempertahankan Natuna, Capai 54 Triliun Rupiah

Ia terlibat dalam operasi militer dalam negeri maupun di luar negeri.

Beberapa operasi militer yang ia ikuti adalah penumpasan pemberontakan Operasi Dwikora Bersama Kapten KKO Winanto, PRRI/Permesta, DI/TII, G30S/PKI, RMS hingga Operasi Tempur di Aceh dan Operasi Seroja di Timor Timur.

Salah satu pengalamannya adalah ketika penugasan periode Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia.

Ia pernah ditawan dan disiksa oleh tentara musuh.

Baca Juga: Kemarin Terus Mengelak, Akhirnya Pangkalan Militer Dibangun TNI AL di Perairan Natuna, Sekutu AS Ini Langsung Suntikkan Alutsista Baru ke Indonesia

Beliau disebut pernah disidang sebanyak 42 kali, dan mengalami berbagai jenis interogasi dari pihak musuh.

Belum selesai, Djoni kemudian dituntut pasal 57 section 1 dalam berupa vonis hukum gantung dari Inggris.

Namun nasibnya terselamatkan karena pada 28 Mei 1966 diadakan konferensi di Bangkok, Thailand.

Konferensi tersebut mengumumkan perjanjian damai antara Indonesia dan Malaysia.

Baca Juga: HUT ke-59 Kopaska TNI AL: Terbentuknya Pasukan Khusus Indonesia Ini Berawal dari 'Ledakan di Dermaga Ujung Surabaya', Unjuk Kebolehan yang Membuat Bung Karno Terkagum-kagum

Akhirnya, Djoni dibebaskan dari penjara dan bisa pulang ke kampungnya di Surabaya sekaligus bertemu kembali dengan keluarganya.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait