Intisari-Online.com - Tidak ada catatan sejarah tentang Perang Dunia II yang lengkap tanpa melibatkan Pertempuran Iwo Jima.
Secara kasat mata, pertempuran ini tampaknya mirip dengan banyak pertempuran lain yang terjadi di akhir Perang Pasifik.
Yakni pasukan Amerika dengan sengit berjuang melewati jebakan, serangan Banzai dan serangan mendadak sementara pendukung Jepang berjuang melawan kekuatan AS yang luar biasa di udara, di darat dan laut.
Namun, bagi Korps Marinir Amerika Serikat, Pertempuran Iwo Jima lebih dari satu pulau dalam serangkaian pertempuran.
Perang Pasifik adalah salah satu yang paling brutal dalam sejarah umat manusia, dan tidak ada yang lebih nyata selain di Iwo Jima pada Februari 1945.
Setelah tiga tahun bertempur, pasukan AS tidak tahu bahwa Kekaisaran Jepang sudah dekat.
Pertarungan 36 hari untuk Iwo Jima membuat Laksamana Chester Nimitz memberikan pujian yang sekarang terkenal:
"Keberanian yang tidak biasa adalah kebajikan yang umum."
Baca Juga: Cegah Penyebaran Hoaks Tentang Vaksin Covid-19, Kemenkominfo Libatkan Multistakeholder
Berikut enam alasan mengapa pertempuran itu sangat penting bagi Marinir Amerika:
1. Itu adalah invasi pertama ke Kepulauan Asal Jepang
Kekaisaran Jepang menguasai banyak pulau di kawasan Pasifik.
Saipan, Peleliu, dan pulau-pulau lain dijual ke Jepang setelah Perang Dunia I.
Iwo Jima berbeda. Meskipun secara teknis jauh dari Kepulauan Rumah Jepang, pulau ini dianggap sebagai bagian dari Tokyo dan dikelola sebagai bagian dari subprefekturnya.
Setelah tiga tahun menguasai pulau-pulau yang sebelumnya direbut oleh Jepang, Marinir akhirnya mengambil bagian di ibu kota Jepang.
2. Iwo Jima secara strategis diperlukan untuk upaya perang Amerika Serikat
Menngambil alih Iwo Jima berarti AS dapat meluncurkan bom dari lapangan udara strategis Iwo Jima.
Itu bisa terjadi karena pulau kecil itu berada tepat di bawah jalur penerbangan B-29 Superfortress dari Guam, Saipan dan Kepulauan Mariana.
Sekarang, Angkatan Udara dapat melakukan pengeboman tanpa hambatan.
Itu juga berarti pembom Amerika bisa terbang di atas Jepang dengan pengawalan pesawat tempur.
3. Salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah Korps Marinir
Iwo Jima adalah sebuah pulau kecil, luasnya kira-kira delapan kilometer persegi.
Pulau itu dijaga oleh 20.000 tentara Jepang yang menghabiskan satu tahun untuk menggali, membuat bermil-mil terowongan di bawah batu vulkanik, dan siap bertempur.
Ketika pertempuran usai, 6.800 orang Amerika tewas dan 26.000 lainnya terluka atau hilang.
Ini berarti 850 orang Amerika tewas untuk setiap mil persegi benteng pulau itu.
Hanya 216 tentara Jepang yang ditawan.
4. Keterampilan memukau di Iwo Jima
Pertempuran Iwo Jima membuahka banyak Medals of Honor dalam sejarah Amerika.
Total sebanyak 27 medali, 22 untuk Marinir dan lima untuk Korps Angkatan Laut.
Dalam semua Perang Dunia II, hanya 81 Marinir dan 57 pelaut yang dianugerahi medali.
Jadi, 20% dari semua Medali Kehormatan Angkatan Laut dan Korps Marinir diperoleh di Iwo Jima.
5. Pengibaran bendera ikonik menjadi simbol untuk semua Marinir yang meninggal dalam medan perang
Foto fotografer Associated Press Joe Rosenthal memotret Marinir yang mengibarkan bendera di Gunung Suribachi di Iwo Jima.
Itu menjadi salah satu foto perang paling terkenal yang pernah diambil.
Mengibarkan bendera Amerika di titik tertinggi pulau mengirimkan pesan yang jelas kepada Marinir di bawah dan pembela Jepang.
Setelahnya, foto itu segera menjadi simbol bagi Korps Marinir itu sendiri.
(*)