Penulis
Intisari-online.com -Sebenarnya rasa lelah adalah hal biasa dan hampir semua orang pasti mengalaminya.
Biasanya rasa lelah atau letih akan muncul setelah kita melakukan aktivitas berat dalam seharian.
Namun, rasa lelah atau letih bisa juga dikaitkan dengan gejala Covid-19.
Kondisi tersebut belakangan membuat khawatir banyak orang karena menjadi salah satu gejala yang umum dirasakan oleh pasien Covid-19.
Bagaimana membedakan letih biasa atau letih karena gejala virus corona?
Peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Dr Amesh Adalja, mengatakan, letih memang gejala umum Covid-19.
Akan tetapi, rasa letih juga umum terjadi pada kebanyakan penyakit yang disebabkan virus.
Pasalnya, lelah merupakan pertanda bahwa imun merespons adanya infeksi, sehingga tubuh menjadi lelah.
Ini ada hubungannya dengan zat yang disebut sitokin yang diproduksi oleh sistem kekebalan saat diserang virus," kata dia, dikutip dari Health, 12 November 2020.
Secara umum, kata Dr Adalja, letih akibat Covid-19 biasanya disertai oleh gejela lain juga, seperti nyeri otot dan sakit tenggorokan.
Untuk mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi, Dr Adalja merekomendasikan agar melihat kelelahan sebagai bagian dari gambaran yang lebih besar.
"Anda harus memikirkan mengapa Anda lelah?Apakah karena lari maraton atau belajar untuk ujian?" Jelas dia.
Selain itu, menghubungi dokter merupakan pilihan tepat untuk melakukan tes Covid-19 atau pemeriksaan fisik.
Sayangnya, tak banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelelahan akibat virus corona, karena merupakan bagian dari adanya virus dalam tubuh. Untuk itu, seseorang harus benar-benar menunggu rasa letih itu akan hilang dengan sendirinya.
Namun, berhenti berolahraga berat dan terlalu memaksakan diri mungkin akan menjadi cara terbaik untuk menghilangkan letih itu.
Kelelahan karena infeksi corona bisa bertahan lama
Dalam sebuah studi yang dirilis pada September 2020, disebutkan bahwa kelelahan akibat virus corona bisa bertahan lama.
Tercatat, ada 52 persen dari 128 pasien Covid-19 yang diuji mengalami kelelahan terus-menerus selama beberapa minggu setelah didiagnosis.
Jika Anda sedang berjuang dengan kelelahan yang tidak kunjung berhenti, sebaiknya membicarakannya dengan dokter.
Mereka seharusnya dapat membantu memandu Anda pada langkah selanjutnya.
Source: Kompas.com