Tak Kalah 'Hina' dari Oknum Polisi yang Jual Senjata ke KKB, Sosok-sosok Ini Dijuluki Pengkhianat Paling Terkenal dalam Sejarah, Sampai Ada yang Dibuatkan Patung Hanya untuk Dilempari

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Dua oknum anggota Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease yang diduga terlibat dalam bisnis penjualan senjata api kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Papua terancam hukuman mati.

Kedua oknum polisi yang terancam hukuman mati itu yakni SHP dan MRA.

Keduanya telah ditahan di rumah tahanan Polres Pulau Ambon bersama empat warga sipil lainnya yakni SN, RM, HM dan AT, yang ikut terlibat dalam kasus tersebut.

Tak kalah 'hina' dari oknum polisi tersebut, sosok-sosok ini dijuluki pengkhianat paling terkenal dalam sejarah.

Baca Juga: Berlagak Sangar Punya Senjata Militer dalam Jumlah Besar, Negara Pelanggan China Ini Malah Bocorkan Bobroknya Senjata Militer Buatan China Sampai Ogah Menggunakannya

1. Andrey Vlasov

Karir Andrey Vlasov selama hidup dibangunnya dengan mengubah unit dan pasukan yang mengerikan menjadi kekuatan tempur yang tangguh.

Dia memperkuat militernya dalam Revolusi Bolshevik.

Baca Juga: Habiskan Anggaran Rp 9,950 Triliun Per Tahun Hanya untuk Perkuat Milter Saja, Terkuak Proyek Militer Super Mahal Ini Dikerjakan oleh Amerika

Pada saat Perang Dunia II, Vlasov menjadi lambang seorang veteran yang tangguh dalam pertempuran.

Jadi, ketika Nazi menginvasi Uni Soviet, pasukan Vlasov adalah satu-satunya yang berhasil.

Bisa dibilang arahan Vlasov-lah yang menyelamatkan Moskow.

Tetapi selama membela Leningrad, Vlasov ditangkap oleh Jerman.

Saat menghindari Nazi, dia menyadari bahwa Bolshevisme adalah musuh rakyat Rusia.

Setelah penangkapannya, dia menjelaskan kepada Jerman bagaimana Rusia bisa dikalahkan.

Baca Juga: Mustahil Untuk Dibeli Inilah 6 Senjata Militer Termahal di Dunia, Paling Mahal Tembus Rp21.112 Triliun, Segila Ini Harganya, Memang Apa Kehebatannya?

Menggunakan warga Soviet anti-Komunis, mereka menciptakan Gerakan Pembebasan Rusia, dan kemudian Tentara Pembebasan Rusia.

Mereka adalah satu-satunya divisi Front Timur dengan kesuksesan besar melawan Tentara Merah di hari-hari penutupan Perang Dunia II.

Vlasov akhirnya ditangkap oleh Angkatan Darat AS dan diserahkan kepada Rusia.

2. Benedict Arnold

Arnold bukanlah jenderal yang buruk.

Bahkan keahliannya sangatlah penting untuk kemenangan awal Amerika.

Namun, Arnold merasa diabaikan dan dimanfaatkan.

Dia kemudian berkhianat dengan menawarkan untuk menyerahkan West Point kepada Inggris dengan imbalan uang dan komisi jenderal di Angkatan Darat Inggris.

Inggris tidak mendapatkan West Point, karena rencana Arnold terlebih dahulu terbongkar dan dia segera melarikan diri.

Baca Juga: Tahu Betul Myanmar Sedang Alami Gunjang-ganjing Kudeta, Malaysia Malah Deportasi Lebih dari 1000 Tahanan Imigrasi dari Sana, Rupanya Ini Penyebabnya

3. Emilio Aguinaldo

Aguinaldo melawan banyak musuh untuk membebaskan Filipina dan rakyatnya, termasuk Spanyol dan Amerika.

Setelah ditangkap dan dibebaskan, dia mengenakan pakaian hitam untuk meratapi kehilangan kemerdekaan Filipina.

Ketika Jepang secara brutal menduduki pulau itu, Anda akan mengira dia akan segera kembali memerangi penjajah yang membunuh orang Filipina.

Anda salah.

Baca Juga: Pasukan Khusus Terbaik di Dunia, Joint Task Force 2 Kanada Rekrut Prajurit Wanita Bukan Sembarang Alasan: 'Punya Operator Wanita Memungkinkan Kami Lebih Fleksibel'

Dia menyampaikan pidato dan memohon kepada Amerika dan Filipina untuk menyerah di Bataan.

Itu dengan harapan membuat Jepang menjadikannya sebagai Presiden pemerintahan boneka mereka.

Orang-orang mengabaikannya.

Ketika AS merebut kembali pulau-pulau itu, dia dipenjara sebagai kolaborator.

Meski dikenang sebagai Presiden pertama Filipina, "kolaborator Jepang" adalah noda besar di riwayat hidup anti-kolonialisnya.

Baca Juga: Gunakan Cara SBY untuk Hapuskan Citra Diktator Dirinya, Inilah Prayut Chan-o-cha, Pemimpin Junta Militer Thailand yang Didapuk Jadi 'Penasihat' Junta Militer Myanmar

4. Qin Hui

Setelah suku Juchen menduduki Utara dan merebut kaisar Song pada 1127, seorang pangeran Song, membangun kembali dinasti di Selatan.

Saat itulah seorang jenderal bernama Yue Fei merasa muak.

Dia kemudian mengalahkan Jurchen dalam pertarungan demi pertarungan demi memenangkan kaisarannya kembali.

Baca Juga: Setengah Mati Diburu Prabowo untuk Perkuat Militer Indonesia, Inilah Kehebatan Dassault Rafale, Pesawat Tempur Multiperan Paling Mandiri Seantero Eropa

Kemudian, Qin Hui (menteri dinasti Song) meyakinkan kaisar pengganti bahwa kemenangan Yue Fei akan mempercepat waktunya naik takhta.

Yue dipanggil kembali dan akhirnya dieksekusi karena pengkhianatan.

Saat ini, wilayah di mana Yue Fei dimakamkan didirikan patung Qin dan istrinya, diikat dan berlutut, sehingga orang dapat melemparkan batu ke arah mereka untuk selamanya.

Dia dikenang sebagai pengkhianat dalam sejarah Tiongkok.

(*)

Artikel Terkait