Find Us On Social Media :

Serang 10.000 Tentara Mesir, Trio Pilot Israel dan Satu Marinir AS Menang Meski 'Tidak Punya Apa-apa,' Lenart Bocorkan Senjata Rahasia Saat Itu Sebenarnya

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 19 Maret 2021 | 11:32 WIB

Ben Gurion (tengah) dengan pasukan Israel di Negev selama perang 1948.

Intisari-Online.com - Pada November 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa membagi wilayah yang kemudian disebut "Palestina."

Pembagian itu dilakukan untuk menyerukan penarikan total Inggris, pemisahan negara Yahudi dan Palestina, dan kontrol rezim internasional atas Yerusalem.

Rencana pembagian itu ditolak oleh negara-negara Arab karena melanggar piagam PBB.

Sebelum Mei 1948, konflik terjadi antara negara Arab dan Yahudi.

Baca Juga: Kisah Ivan yang ‘Mengerikan’, Penjaga Kamp Konsentrasi Treblinka yang Terkenal, Siksa Tawanan Tanpa Rasa Sesal, Akhirnya Meninggal Sebagai Orang Tidak Bersalah di Mata Hukum

Pada tanggal 15 Mei 1948, orang-orang Yahudi di wilayah tersebut mendeklarasikan kemerdekaan sebagai negara Israel.

Pemisahan Palestina disahkan di Sidang Umum PBB pada November 1947.

Segera setelah pemungutan suara pembagian disahkan, terjadilah perang saudara untuk menguasai posisi jantung politik dan budaya di sana.

14 Mei 1948 adalah hari ketika Inggris mengumumkan niat mereka untuk mengakhiri mandat PBB.

Baca Juga: Sulap Las Vegas Jadi 'Kota Penuh Dosa', Inilah Bugsy Siegal, Gangster Yahudi yang Caranya Dibunuh Jadi Inspirasi Film 'The Godfather'