Israel Robohkan Gedung Media Internasional dan Menawarkan Membangunnya Kembali di Gaza, IDF Menuding Hamas Lakukan Ini di Sana

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Militer Israel
Militer Israel

Intisari-Online.com - Menara Jala yang dihancurkan di Gaza pada pertengahan Mei diketahui juga dipakai kantor berita Associated Press (AP) sebagai kantor.

Menara Jala 13 lantai ini menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press.

Israel mengeklaim, mereka meledakkan gedung yang dipakai tempat berkantor oleh Al Jazeera karena Hamas memakainya untuk mengacaukan Iron Dome.

Dilansir BBC Selasa (8/6/2021, Al Jazeera dan Associated Press meminta Tel Aviv menjelaskan kenapa kantor mereka diserang.

Gilad Erdan, Utusan Israel untuk PBB sekaligus duta besar di AS langsung bertolak ke New York dan mengunjungi kantor AP.

Baca Juga: Reaksi 'Enteng' Pemerintah Israel Tanggapi Rekaman Suara Berisi Rengekan Sosok yang Disebut Tentaranya Minta Dibebaskan dari Militer Hamas, Israel Punya Keyakinan Sendiri

Kepada jajaran eksekutif, Menara Jala dipakai oleh Hamas untuk mengacaukan sistem pertahanan Iron Dome.

Erdan menyatakan, pihaknya tidak mencurigai karyawan AP sudah tahu gedung tersebut bakal dipakai oleh lawan.

Dia menegaskan Israel mendukung kebebasan pers.

"Kami menawarkan membantu AP membangun lagi kantornya di Gaza," kata dia.

Sementara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga merilis pernyataan, menuding lawan menempatkan sinyal pengacak di sana.

Baca Juga: Baru SajaMati-matian Bertempur dengan Hamas, Kini Giliran Iran yang Akan DigempurIsrael Besar-besaran,SampaiBergabung dengan 3 Negara Militer Terkuat di Dunia Ini

Dalam keterangan IDF, Hamas memakai Sigint (sinyal intelijen), Elint (sinyal intelijen elektronik) dan EW (perangkat elektronik level perang).

Kepada Haaretz, AP membenarkan kunjungan Erdan sekaligus bantuan yang ditawarkan Tel Aviv untuk membangun kantor mereka.

Meski begitu, mereka menekankan belum menemukan adanya bukti gedung mereka dipakai faksi Palestina tersebut untuk menyasar sistem pertahanan Israel.

Hamas, faksi Palestina yang menguasai Gaza, juga tidak memberikan komentar atas klaim dari misi Israel tersebut.

Baca Juga: Hacker Indonesia dan Malaysia Bersatu Lawan Israel, Bocorkan 300 Nomor Whatsapp Orang Israel dan Retas 5000 CCTV Israel

Israel Juga Targetkan Terowongan Bawah Tanah di Gaza

IDF mulai kampanye besar menyasar terowongan bawah tanah dimulai pada hari Jumat, 14 Mei, dengan sekitar 160 pesawat memburu 150 target dalam kampanye udara sepanjang malam.

Hamas mengatakan bahwa mereka memiliki terowongan berkilo-kilometer di bawah Gaza dan media Iran mengatakan Hamas sudah membangun kembali persenjataan roketnya.

Ia memiliki sekitar 15.000 roket dan harus mengisinya kembali.

Baca Juga: Mengapa Semua Negara Ingin Membeli Alutsista Militer dari Israel? Terungkap Persekongkolan yang Lebih Luas Antara Israel dan Berbagai Pihak

Menurut petugas IDF, Hamas dapat membangun kembali sistem terowongan tetapi itu akan memakan waktu.

Selama 11 hari konflik, PBB menyatakan 256 orang di Gaza tewas, sementara di Israel 13 orang dilaporkan terbunuh.

PBB menerangkan, 128 korban tewas di Gaza adalah warga sipil, sementara militer "Negeri Zionis" mengeklaim mereka membunuh 200 milisi.

Baca Juga: 'Gaza Berubah Menjadi Rumah Jagal Manusia', Korea Utara Tegas Mengecam Israel Saat AS Membiarkan Tindakan Kejam Israel pada Palestina

(*)

Artikel Terkait