Perlu dicatat jika Jalur Gaza hanya sepanjang 41 kilometer dan selebar 6-12 kilometer, yang artinya sistem Metro tidak hanya luas tapi juga melintasi area di bawah bangunan penduduk yang membentuk petak-petak besar Jalur Gaza.
Daerah ini dilengkapi dengan bangunan tingkat rendah dan kota serta desa-desa, membuatnya menjadi salah satu wilayah ramai dan padat di dunia.
Banyak perang di masa lalu menggunakan sistem terowongan bawah tanah, dari sistem Garis Maginot milik Perancis di Perang Dunia II sampai sistem terowongan Vietcong.
Namun terowongan Hamas ini lebih sulit karena ada kehadiran banyak sekali warga sipil di antara mereka.
Baca Juga: Sudah Gencatan Senjata, Israel Tangkap Pemimpin Hamas di Tepi Barat dengan Tuduhan Ini
Bertahun-tahun lamanya Israel menciptakan metode melawan kekhawatiran mencederai warga sipil, mengetahui ada tekanan internasional jika melibatkan kematian warga sipil.
Kematian ini juga terjadi di perang yang serupa, seperti pengeboman Koalisi dipimpin AS di wilayah Al Jadeeda di Mosul Maret 2017 yang menyebabkan lebih dari 100 kematian.
Israel telah mengkonfrontasi tantangan ini di masa lalu dan di tahun 2009 serta 2014 ada jumlah besar korban jiwa, sama halnya jumlah korban jiwa di antara pejuang Hamas.
Kedua perang itu melibatkan serangan darat.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR