Amerika Ketar-Ketir Rusia Dituduh Berencana Kuasai Hawaii dengan Kekuatan Militer, Mendengar Tuduhan Itu Rusia Malah Ungkap Fakta Mengejutkan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Hal ini mengisyaratkan permusuhan antara AS dan Rusia atas dasar Perang Dingin belum selesai hingga kini.
Hal ini mengisyaratkan permusuhan antara AS dan Rusia atas dasar Perang Dingin belum selesai hingga kini.

Intisari-online.com - Wartawan AS membagikan rencana Krimea untuk menguasai Hawaii dengan jalan militer.

Analis politik Rafel Ordukhanyan, mengatakan Amerika mencoba menarik Rusia ke dalam perang dingin baru dengan segala macam spekulasi.

Rafael mengatakan, para analis dan perwakilan media AS secara aktif mendiskusikan rencana Putin mendudukan Kepulauan Hawaii di Samudra Pasifik.

Alasannya adalah adanya pergerakan militer oleh Rusia di wilayah tersebut.

Baca Juga: Pantas Malaysia Mencak-Mencak, Ternyata Bukan Pertama Kalinya China Melanggar Kedaulatannya, Sebelumnya Pernah Nyelonong Wilayah Lautnya dan Lakukan Hal Ini

Kapal pengintai angkatan laut Rusia SSV-535, "Kareila" di perairan internasional dekat kepulauan Hawaii, lapor Politico.

Wartawan AS memperingatkan rakyat Amerika dengan cerita gaya Krimea soal rencana Rusia.

Dikatakan bahwa pemimpin Rusia Vladimir Putin, ingin menaklukkan pulau-pulau di Amerika.

Hal ini mengisyaratkan permusuhan antara AS dan Rusia atas dasar Perang Dingin belum selesai hingga kini.

Baca Juga: Begitu Merdeka Timor Leste Langsung Dipepet China Hingga Diberi Bantuan Untuk Bangun Negara, Terkuak Ini 3 Tujuan Utama China di Timor Leste

Ordukhanyan menghubungkan munculnya "putaran baru histeria anti-Rusia" di Barat.

Dengan upaya AS untuk menyeret Rusia ke dalam Perang Dingin berikutnya.

"Untuk waktu yang lama, situasinya akan berubah menjadi Perang Dingin baru," pakar Rafael Ordukhanyan bereaksi terhadap informasi dari pers AS.

"Mereka menulis omong kosong yang terang-terangan," tambahnya.

Rafael Ordukhanyan menyebut "cerita horor yang dibuat oleh publikasi Amerika sebagai titik awal".

Pada saat yang sama, analis Rafael Ordukhanyan juga dengan sinis.

Ia menekankan bahwa "jika Amerika benar-benar menginginkan itu, maka Rusia akan mencatat bahwa mereka ingin mengucapkan selamat tinggal pada Hawaii".

Baca Juga: Terlanjur Dipandang Negatif oleh Banyak Negara, Xi Jinping Ingin Perbaiki Citra China yang Lebih Bersahabat

"Entah bagaimana, kami tidak memikirkannya. Tapi kami perlu menyampaikan kepada rekan-rekan Amerika kami," katanya.

"Jika mereka bersikeras, mereka dapat memikirkan Crimea 2.0 bersama dengan Hawaii," pungkas Ordukhanyan.

Sebelumnya, AS mengatakan bahwa keberadaan kapal Rusia di dekat Kepulauan Hawaii dijelaskan oleh AS.

Mereka melakukan uji coba senjata terbaru dalam jangkauan uji coba rudal Barking Sands di Samudra Pasifik.

Artikel Terkait