Intisari-Online.com - Setelah Covid-19, ada wabah jamur hitam yang mendadak menyebar di seluruh dunia.
Wabah jamur hitam itu awalnya melanda India, lalu ada mendadak munculdi Chili dan Uruguay.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Jumat (4/6/2021), kedua negara Amerika Selatan tersebut masing-masing melaporkan satu kasus infeksi jamur mematikan.
Infeksi yang memiliki nama ilmiah mucormycosis itu memang sangat jarang.
Dan infeksi ini disebabkan oleh paparan jamur mucor dan biasanya menyerang orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah.
Seperti penderita diabetes dan penderita HIV/Aids.
Namun, India telah mengalami ledakan kasus pada pasien yang pulih dari Covid-19.
Mucormycosis mempengaruhi sinus, otak, dan paru-paru dan memiliki tingkat kematian 50 persen, jika tidak diobati lebih awal.
Ilmuwan Uruguay pekan lalu menemukan kasus jamur hitam pada seorang pria berusia 50 tahun yang baru sembuh dari Covid.
Sebuah pernyataan yang dirilis minggu ini oleh Chilian Society of Infectology mengatakan: "Kasus infeksi jamur telah terdeteksi sejak awal pandemi."
"Tetapi frekuensinya telah meningkat dan kasus serius telah meningkat."
Dokter India sendiri telah berjuang untuk menangani banyaknya pasien. Ini karena kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Biasanya, mereka hanya melihat tiga hingga empat kasus dalam setahun, tetapi sekarang harus merawat lima hingga enam pasien baru setiap hari.
"Kami telah melihat lebih banyak kasus jamur hitam dalam seminggu terakhir daripada yang biasanya kami tangani dalam dua tahun," kataDr Arvinder Singh Soin, seorang dokter India terkemuka di New Delhi.
Amfoterisin B adalah obat utama yang diresepkan untuk mengobati penyakit ini, tetapi saat ini ada kekurangan pasokan yang kronis.
Akibatnya, dokter terpaksa memotong mata pasien untuk menyelamatkan mereka.
Peningkatan infeksi jamur hitam diduga terkait dengan penggunaan steroid pada pasien Covid yang sakit parah.
Padahal steroid tertentu telah terbukti efektif dalam mengobati mereka yang memiliki gejala Covid lanjut.