Pagi hari Soekarno selalu minum kopi dan makan roti yang diolesi sedikit mentega dan gula.
Saat minum kopi pagi di Istana inilah yang selalu seru. Soekarno selalu mengajak seluruh ajudan dan pegawai Istana untuk sarapan bersama.
Suasana penuh canda tawa selalu terjadi setiap pagi. Tak ada batas antara presiden dengan para bawahannya.
Soekarno juga sangat memperhatikan sopir Istana. Ia selalu bertanya apa sopir sudah beristirahat cukup.
Selain itu, ia juga berpesan pada koki Istana yang merupakan warga Belanda, setiap hari harus ada roti keju untuk pengawalnya.
Hobi blusukan
Soekarno dikenal dekat dan mencintai rakyatnya, khususnya rakyat kecil. Ia sering menyusup di tengah rakyat, seperti ke pasar tradisonal dan warung nasi. Ia selalu siap menolong siapa pun.
Bahkan Soekarno pernah menjadi wali nikah rakyat biasa. Menurut Bambang Widjanarko, Soekarno sudah tiga kali menikahkan pasangan rakyat biasa, dari 1961 hingga 1965.
Kecintaan dan kepedulian Soekarno terhadap rakyat kecil dapat dilihat dari ideologi Marhaenisme yang dibuatnya.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR