Belum sampai habis bicara, Soekarno sudah membentak Mangil, “Diam!” Anggota pengawal yang baru saja menerima bogem mentah itu saling melihat dan tertawa kecil.
Setelah kembali ke istana, Soekarno memanggil Mangil dan berkata, “Mangil, kamu mau gak memaafkan Bapak? Bapak meminta maaf kepada anak buahmu. Ternyata Bapak berbuat salah kepada anak buahmu,” ucap Soekarno.
“Tidak apa-apa, Pak,”jawab Mangil.
Belakangan diketahui, Soekarno telah menerima laporan yang salah dari orang lain mengenai salah satu anak buah Mangil.
Jarang pakai sendok
Selama ini, sosok Soekarno lebih dikenal sebagai seorang politikus yang brilian dan orator ulung.
Namun, ternyata dalam kehidupan sehari-hari pria kelahiran Surabaya itu, sama dengan rakyat biasa terutama dalam hal makan.
Tak ada yang mewah atau luar biasa dalam hidangannya.
Seperti yang ditulis Mangil Martowidjojo, mantan komandan Datasemen Kawal Pribadi Presiden Soekarno, dalam bukunya yang berjudul Kesaksian tentang Bung Karno 1945- 1967 itu mengungkapkan, kebiasaan makan Bung Karno sangat sederhana.
Baca Juga: Mazlan Idris, Politikus yang Tewas di Tangan Mona Fandey Karena Ingin Tongkat Soekarno
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR