Intisari-online.com - Belakangan, asal-usul Covid-19 kembali memanas setelah intelijen AS memberikan laporan terbarunya.
Dalam laporan terbaru itu, intelijen AS menyebutkan ada teori kebocoran laboratorium di Wuhan, kemungkinan menjadi penyebab virus corona.
Dikatakan ada 2 peneliti di laboratorium yang jatuh sakit, sebelum pandemi Covid-19 dilaporkan di China.
Hal ini memicu spekulasi bahwa virus corona kemungkinan berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan.
Baca Juga: China dan Australia Siap Perang Habis-habisan, Amerika Kirim Banyak Senjata ke Negeri Kangguru
Komunitas intelijen AS pada Kamis (27/5/21) mengkonfirmasi bahwa badan tersebut menyebutkan dua teori tentang asal mula Covid-19.
Dalam laporan tersebut, kemungkinan virus ini berasal dari kecelakaan di laboratorium Wuhan kemungkinan bisa terjadi.
Meskipun faktanya, China masih terus membantah teori ini dan mengatakan tidak pernah ada kebocoran di laboratoium miliknya.
Dan mengatakan bahwa virus ini berasal dari kelelawar, yang berpindah ke trenggiling dan manusia.
"Komunitas intelijen AS tidak tahu persis di mana, kapan atau bagaimana pandemi virus Covid-19 menyebar pada tahap awal,"kata Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), menurut Reuters.
"Tetapi terbagi menjadi dua skenario," tambahnya.
ODNI menekankan bahwa "tidak ada cukup data untuk dapat menilai skenario mana yang lebih mungkin terjadi".
Ada dua kemungkinan teori yang dijabarkan oleh intelijen Amerika untuk meneliti kasus ini.
Menurut pernyataan ODNI, dua dari 17 badan yang membentuk komunitas intelijen AS percaya bahwa virus SARS-CoV-2 berasal dari hewan yang terinfeksi.
Kemudian yang ketiga percaya bahwa pandemi berasal dari kecelakaan yang terjadi di laboratorium.
Dalam kedua kasus tersebut, ODNI mengatakan bahwa badan-badan tersebut berhipotesis dengan "keyakinan rendah atau sedang".
Artinya, tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan.
Sebuah sumber yang akrab dengan analisis komunitas intelijen mengatakan bahwa baik Central Intelligence Agency (CIA) maupun Defense Intelligence Agency cenderung pada teori-teori ini.
Sebagian besar badan intelijen AS percaya bahwa tidak ada cukup informasi untuk menentukan skenario mana yang paling mungkin terjadi.
Sehari sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengarahkan komunitas intelijen untuk menyelidiki lebih dalam asal-usul pandemi Covid-19 dan melaporkan kembali dalam 90 hari.
Biden juga ingin China transparan dan aktif mendukung penyelidikan komunitas internasional. Sementara itu.
China mendukung penyelidikan internasional tetapi tidak hanya asal-usul Covid-19 di Wuhan tetapi juga di belahan dunia lain.