Intisari-online.com - Perintah Presiden Joe Biden kepada komunitas mata-mata AS untuk meningkatkan upaya mereka dalam investigasi asal-usul pandemi Covid-19 datang setelah mata-mata memberi bukti tak terbantahkan mengenai asal usul Covid-19.
Bukti tersebut didapatkan dari analisis komputer yang bisa menyediakan jawaban.
Dilansir dari CNN, pejabat pemerintah senior menyebutkan bukti baru analisis komputasi sudah akan selesai, tapi ia tidak mau menjelaskan rincian dari perkembangannya.
Pengungkapan ini malah menimbulkan pertanyaan apakah pemerintah benar-benar memeriksa bukti-bukti intelijen sebelumnya dan informasi kesehatan yang sudah ada dalam upaya menemukan asal usul virus Corona.
Bukti juga datang lagi dari Kantor Direktur Intelijen Nasional yang menyerukan pernyataan publik tidak biasa Kamis lalu dalam status bahwa intelijen mereka mengumpulkan informasi asal-usul pandemi.
Mereka juga blak-blakan mengatakan di publik komunitas intelijen terpecah mengenai apakah virus melarikan diri dari laboratorium di China atau terjadi secara alami.
Juru bicara ODNI Amanda Schoch mengutip Biden Rabu lalu, jika ada perbedaan opini antara agensi mata-mata yang beragam dan tingkat kepercayaan mereka dalam terori tersebut.
Pejabat pemerintah mengatakan kepada New York Times jika Gedung putih ingin sekutu AS berpartisipasi lebih dalam menginvestigasi kemungkinan virus berasal dari laboratorium China, sebuah skenario yang sebelumnya tidak dianggap serius.