Intisari-Online.com - Beberapa menit sebelum kemerdekaan Timor Leste yang secara resmi diakui pada Mei 2002, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kofi Annan, bangkit untuk menyampaikan harapan dan peringatan.
Annan mengingatkan orang banyak di ibu kota Dili bahwa kemerdekaan bukanlah sebuah akhir dari itu sendiri.
“Meskipun Anda telah berhasil dalam satu tantangan - memenangkan kemerdekaan Anda - ini hanya membuka jalan bagi lebih banyak lagi," katanya.
Hampir 19 tahun setelah pidato itu, tantangan menjadi semakin nyata.
Baca Juga: Inilah Negara Timor Leste dengan Jumlah Penduduknya ‘Hanya’ 1,2 Juta
Timor Leste sedang berjuang melawan lonjakan kasus COVID-19 di saat negara itu mencoba membangun kembali setelah terjadinya banjir dahsyat pada awal April.
Namun, dalam jangka menengah, Timor Leste menghadapi masalah yang jauh lebih melumpuhkan, kehabisan uang.
Melansir Financial Review (30 April 2021), pendapatan dari ladang migas Bayu-Undan telah mengering.
Pada saat yang sama, hasil dari ladang Greater Sunrise yang jauh lebih besar tampaknya tidak akan pernah terwujud setelah satu dekade ketidaksepakatan tentang opsi pembangunan terbaik dan saat dunia memperbarui upaya untuk mengatasi perubahan iklim.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR