Pantas Hanya Kritik Serangan Hamas dan Tolak Penyelidikan Kejahatan Perang, Ternyata Sepertiga Kabinet Inggris Sudah 'Dipegang' Israel Lewat 'Campur Tangan Paling Menjijikan' Ini

Maymunah Nasution

Penulis

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendapat dana segar dari Israel untuk bisa foya-foya

Intisari-online.com -Serangan Israel ke Gaza anehnya justru mendapat dukungan banyak negara Barat.

Salah satunya adalah Inggris yang mengecam serangan Hamas.

Mengutip Middle East Monitor, Inggris mengatakan: "Kami mengecam aksi terorisme oleh Hamas dan kelompok teroris lain yang harus mengakhiri serangan roket mereka ke Israel permanen.

"Tidak ada pembenaran untuk menarget warga sipil," ujar James Cleverly, menteri Inggris untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

Baca Juga: Dijuluki 'Martir untuk Perdamaian', Inilah Yitzhak Rabin, PM Israel yang Kematiannya Justru Ditangisi Bangsa Arab, Meski Kebengisannya Lahirkan Intifadah Pertama

Rupanya ada rahasia yang tidak dikatakan oleh Inggris mengenai 'kedekatannya' dengan Israel.

Sepertiga kabinet Inggris sudah didanai oleh kelompok Israel atau pro-Israel, seperti diungkapkan oleh Declassified UK.

Situs jurnalistik investigatif itu mengungkap berbagai cara yang diambil anggota pemerintahan bertahun-tahun, termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sendiri.

Mantan menteri Inggris sekaligus anggota senior partai Konservatif menyebut skema itu "menjijikkan".

Baca Juga: Ancam Sanksi Negara Timur Tengah yang Beli Senjata Rusia, AS Tetap Jual Senjata ke Israel Meski Dikecam

Anggota parlemen Inggris telah dirayu dengan berbagai cara termasuk perjalanan ke Israel didanai oleh kelompok pro-Israel.

Boris Johnson dilaporkan pergi dalam perjalanan 5 hari ke Israel November 2004, tiga tahun setelah ia memasuki parlemen pertama kali.

Pendanaannya dari pemerintah Israel dan Conservative Friends of Israel (CFI), kelompok lobi Westminster yang tidak menyebutkan pemberi dananya tapi mengklaim 80% anggota Parlemen Konservatif adalah anggotanya.

Menurut Declassified, Johnson tidak menyatakan perjalanannya dalam daftar kepentingan parlemen sampai 4 tahun kemudian.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya di Eropa, Terungkap Alasan Irlandia Dukung Palestina dan Kutuk Israel, Ternyata Rasa Trauma Ini Pemicunya

Tahun 2008 adalah ketika ia menyatakan perjalanan itu, dan tidak dengan rincian biaya perjalanan, yang mungkin melanggar standar parlemen.

Mantan kanselir George Osborne, yang juga ada dalam perjalanan tersebut, mendaftarkannya 2 minggu setelah kembali.

Tahun 2012, CFI menyusun "perang bus" untuk membawa Johnon dalam tur ke London Utara sebagai bagian dari kampanye pemilihan walikota London.

Lima menteri lain di kabinet, Alok Sharma, Kwasi Kwarteng, Robert Jenrick, Oliver Dowden, dan Amanda Milling, mengambil bonus perjalanan ke Israel dari 2011-2016.

Baca Juga: Israel Pernah Singgung Indonesia Pasca Terjadinya Bencana Dasyat Ini, Tak Disangka Sebenarnya Israel Sudah Lama Inginkan Punya Hubungan dengan Indonesia, Ini Alasannya

Kwarteng dan Milling dikatakan mengunjungi Israel di tahun mereka memasuki parlemen.

Sementara Dowden pergi sebelum ia menjadi anggota parlemen.

Dua menteri kabinet lain, Michael Gove dan Priti Patel didanai untuk mengunjungi Washington DC untuk mengunjungi konferensi yang dibuat oleh Komite Hubungan Publik Amerika Israel (AIPAC), kelompok lobi Israel di AS.

Patel ditendang tahun 2017 oleh mantan pemimpin Konservatif Theresa May karena mengadakan pertemuan rahasia dengan Israel.

Baca Juga: Lebih Dari Latar Belakang Seagama, Inilah Mengapa Indonesia Aktif Bela Hak-hak Palestina dengan Kearifan Lokal

Patel yang ditunjuk sebagai sekretaris rumah oleh Johnson, diberikan 2500 Poundsterling oleh lembaga penelitian sayap kanan Israel Henry Jackson Society (HJS) tahun 2013.

Uang itu untuk ia menjadi delegasi "forum" yang diatur oleh AIPAC.

Rincian perjalanan ke Israel oleh anggota Kabinet saat itu sudah didapat Declassified.

Selama perjalanan, Cleverly mengatakan: "Israel adalah negara menakjubkan, tidak ada keraguan tentang itu."

Baca Juga: Malu Melihat Banyak Rakyat India Dukung Israel Karena Aniaya Umat Muslim, Duta Besar India di Oman Angkat Suara Ungkap Fakta Sebenarnya Ini

Beberapa bulan terakhir padahal sejumlah kelompok termasuk NGO HAM Human Rights Watch, telah menyebut Israel negara apartheid, terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan.

Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Sir Alan Duncan menyatakan hubungan Israel dan Inggris ini "campur tangan paling menjijikkan."

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait