Penulis
Intisari-online.com -Serangan Israel ke Gaza anehnya justru mendapat dukungan banyak negara Barat.
Salah satunya adalah Inggris yang mengecam serangan Hamas.
Mengutip Middle East Monitor, Inggris mengatakan: "Kami mengecam aksi terorisme oleh Hamas dan kelompok teroris lain yang harus mengakhiri serangan roket mereka ke Israel permanen.
"Tidak ada pembenaran untuk menarget warga sipil," ujar James Cleverly, menteri Inggris untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Rupanya ada rahasia yang tidak dikatakan oleh Inggris mengenai 'kedekatannya' dengan Israel.
Sepertiga kabinet Inggris sudah didanai oleh kelompok Israel atau pro-Israel, seperti diungkapkan oleh Declassified UK.
Situs jurnalistik investigatif itu mengungkap berbagai cara yang diambil anggota pemerintahan bertahun-tahun, termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sendiri.
Mantan menteri Inggris sekaligus anggota senior partai Konservatif menyebut skema itu "menjijikkan".
Anggota parlemen Inggris telah dirayu dengan berbagai cara termasuk perjalanan ke Israel didanai oleh kelompok pro-Israel.
Boris Johnson dilaporkan pergi dalam perjalanan 5 hari ke Israel November 2004, tiga tahun setelah ia memasuki parlemen pertama kali.
Pendanaannya dari pemerintah Israel dan Conservative Friends of Israel (CFI), kelompok lobi Westminster yang tidak menyebutkan pemberi dananya tapi mengklaim 80% anggota Parlemen Konservatif adalah anggotanya.
Menurut Declassified, Johnson tidak menyatakan perjalanannya dalam daftar kepentingan parlemen sampai 4 tahun kemudian.
Tahun 2008 adalah ketika ia menyatakan perjalanan itu, dan tidak dengan rincian biaya perjalanan, yang mungkin melanggar standar parlemen.
Mantan kanselir George Osborne, yang juga ada dalam perjalanan tersebut, mendaftarkannya 2 minggu setelah kembali.
Tahun 2012, CFI menyusun "perang bus" untuk membawa Johnon dalam tur ke London Utara sebagai bagian dari kampanye pemilihan walikota London.
Lima menteri lain di kabinet, Alok Sharma, Kwasi Kwarteng, Robert Jenrick, Oliver Dowden, dan Amanda Milling, mengambil bonus perjalanan ke Israel dari 2011-2016.
Kwarteng dan Milling dikatakan mengunjungi Israel di tahun mereka memasuki parlemen.
Sementara Dowden pergi sebelum ia menjadi anggota parlemen.
Dua menteri kabinet lain, Michael Gove dan Priti Patel didanai untuk mengunjungi Washington DC untuk mengunjungi konferensi yang dibuat oleh Komite Hubungan Publik Amerika Israel (AIPAC), kelompok lobi Israel di AS.
Patel ditendang tahun 2017 oleh mantan pemimpin Konservatif Theresa May karena mengadakan pertemuan rahasia dengan Israel.
Patel yang ditunjuk sebagai sekretaris rumah oleh Johnson, diberikan 2500 Poundsterling oleh lembaga penelitian sayap kanan Israel Henry Jackson Society (HJS) tahun 2013.
Uang itu untuk ia menjadi delegasi "forum" yang diatur oleh AIPAC.
Rincian perjalanan ke Israel oleh anggota Kabinet saat itu sudah didapat Declassified.
Selama perjalanan, Cleverly mengatakan: "Israel adalah negara menakjubkan, tidak ada keraguan tentang itu."
Beberapa bulan terakhir padahal sejumlah kelompok termasuk NGO HAM Human Rights Watch, telah menyebut Israel negara apartheid, terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan.
Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Sir Alan Duncan menyatakan hubungan Israel dan Inggris ini "campur tangan paling menjijikkan."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini