Intisari-online.com - Beberapa minggu lalu, pada saat menjelang akhir Ramadhan, pada 10 Mei 2021 bertrokan pecah antara Israel dan Palestina.
Insiden itu bahkan berakhir ke dalam konflik yang serius antara Hamas dan Militer Israel.
Dalam bentrokan itu, jalur Gaza seketika berubah menjadi lautan pertempuran antara Hamas dan IDF.
Militer Hamas kirimkan ribuan rudal ke Israel untuk memberikan balasan atas kekerasan yang dilakukan Israel di Majidil Aqsa.
Tak hanya itu, saja ribuan rudal yang dikerahkan Hamas memaksa Israel melancarkan serangan udara.
Gempuran habis-habisan dilakukan Israel untuk membalas gempuran Hamas, hingga akhirnya genjatan senjata dilakukan.
Pada Jumat (21/5) kedua belah pihak akhirnya setuju untuk mengakhiri konflik yang menewaskan ratusan orang Palestina dan puluhan orang Israel itu.
Meski konflik besar dan militerisasi telah mereka bukan berarti kekerasan antara Israel dan Palestina telah berakhir.
Pasalnya menurut laporan terbaru dikutip dari Middle East Monitor, pada Selasa (25/5), polisi Israel menembak mati seorang pemuda Palestina.
Pemuda itu ditembak mati, pada Senin (24/5) sore setelah dianggap melukai dua tentara pendudukan Israel.
Salah satunya dianggap mengalami luka serius di daerah Frech Hill di timur Laut Yerussalem, yang diduduki, Israel, lapor Pusat Informasi Palestina.
Menurut media Ibrani, salah satu tentara terluka parah dalam insiden penikaman.
Sedangkan pria Palestina itu langsung dibunuh oleh petugas polisi yang berada di dekatnya.
Operasi penikaman terjadi di stasiun kereta api ringan di Yerusalem Timur yang diduduki.
Laporan berita lain mengklaim bahwa dua orang Israel terluka "sedang" dalam operasi itu.
Menambahkan bahwa hanya satu dari mereka yang diidentifikasi sebagai seorang tentara.
Warga Palestina itu diidentifikasi sebagai Jadallah Abdul-Raouf yang berusia 17 tahun dari Yerusalem Timur.
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan pemuda Palestina itu terbaring di tanah.
Ketika petugas polisi menutup daerah tersebut dan kru ambulans mulai membantu dan mengevakuasi tentara yang terluka.