Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengirimkan lebih banyak senjatanya ke Australia.
Ini karena ketegangan meningkat antara Australia dengan China.
Dilansir dari express.co.uk pada Jumat (28/5/2021), agresi China di Laut China Selatan dan di seluruh dunia mendorong aliansi militer AS-Australia menjadi lebih erat.
Berita itu muncul ketika pada hari Rabu pemerintah Australia mengkonfirmasi laporan bahwa mereka menerima pengiriman lebih banyak senjata.
Tujuannya untuk mempertahankan diri dari kekuatan besar Presiden China Xi Jinping di Asia timur yang mendadak memperluas kemampuan militernya.
Tentu saja ini memicu kekhawatiran akan perang habis-habisan.
Menteri Dalam Negeri Australia KarenAndrews mengatakan: “Ini mengirimkan pesan yang sangat kuat bahwa kami waspada, kami tidak khawatir."
“Tapi kami melakukan semua yang kami bisa untuk bersiap.”
Dia kemudian berterima kasih kepada AS atas dukungannya selama meningkatnya ketakutan akan perang habis-habisan dengan China.
"Amerika Serikat adalah sekutu yang sangat kuat Australia dan kami akan terus bekerja dengan mereka," ucapAndrews.
Tetapi pemimpin Partai Hijau Australia Adam Bandt mengeluarkan peringatan kepada negaranya atas rencana baru untuk menyimpan senjata dari AS.
"Ada risiko nyata bahwa jika Australia hanya melakukan apa pun yang diinginkan AS, kita akan membawa diri kita lebih dekat ke perang."
"Itu akan sangat menghancurkan."
Agresi China mendorong aliansi militer AS-Australia menjadi lebih erat setelah Australia semakin khawatir tentang kekuatan China di wilayah tersebut.
Beberapa bulan terakhir telah terjadi peningkatan besar-besaran di China dalam hal kekuatan militer dan diplomatiknya di seluruh dunia.
Mulai dari Laut China Selatan hingga Taiwan, hingga serangan dunia maya di negara-negara barat dan genosida terhadap Muslim Uyghur di barat negara itu.
Beberapa pekan terakhir telah terlihat ancaman besar dari China terhadap Taiwan.
Ini karena kekhawatiran meningkat atas rencana China untuk kemungkinan menginvasi Taiwan dan pengambilalihan.
Baca Juga: Muncul Spekulasi Baru Asal Usul Virus Corona, Bikin China Tidak Bisa Berbohong Lagi pada Dunia
China juga telah membuat beberapa negara jatuh dalam cengekeramannya melalui proyekBelt and Road.
Di mana China menggaet negara-negara miskin untuk meminjam uang kepada mereka. Lalu meminta imbalan sebagai bayarannya.
MisalnyaAngola yang mengizinkan China untuk membangun proyek infrastruktur besar.
Seperti jalan dengan imbalan penambangan bahan mentah dan ekstraksi lainnya.