China Akhirnya Tidak Bisa Berbohong Lagi, Dokumen Rahasia Ini Bongkar Rencana Busuk China untuk Mulai Perang Dunia 3 dengan Senjata Biologis, Termasuk Virus Corona, 'Sudah Sejak Tahun 2015!'

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Asal usul virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 kembali dipermasalahkan.

Ini setelah sebuah dokumen berhasildiperoleh oleh para penyelidik Amerika Serikat (AS).

Namanya adalah makalah bom dan suksesdiakses oleh Departemen Luar Negeri AS.

Baca Juga: Sedang Shalat Isya dan Tarawih Berjamaah, Mendadak Polisi Israel Tembaki dan Serang Umat Muslim Palestina di dalam MasjidAl-Aqsa,Amerika dan PBB Langsung 'Kepanasan'

Isinya sangat mengejutkan.

Dilansir daridailymail.co.uk pada Minggu (9/5/2021), ilmuwan China dilaporkan telah mempersiapkan Perang Dunia 3 dengan senjata biologis dan genetik.

Termasuk virus corona selama enam tahun terakhir.

Bukti terbaru bahwa Beijing mempertimbangkan potensi militer dari virus corona SARS sejak 2015 juga telah menimbulkan kekhawatiran baru atas penyebab Covid-19.

Sebab beberapa pejabat masih percaya bahwa virus itu lolos dari laboratorium China.

Dokumen yang dibuat oleh para ilmuwan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA China) dan pejabat kesehatan, yang rinciannya dilaporkan di The Australian, meneliti manipulasi penyakit untuk membuat senjata dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Para penulis dokumen tersebut bersikeras bahwa Perang Dunia 3 akan bersifat biologis.

Baca Juga: Kemarin Jor-joran Bela Taiwan hingga Ngotot Lakukan Serangan, Mendadak Joe Biden Berhenti Membantu Taiwan Melawan China,Lalu Siapa yang Akan Membantu Taiwan Kini?

Ini tidak seperti dua perangsebelumnya yang masing-masing digambarkan sebagai perang kimia dan nuklir.

Makalah itu merujuk padadua bom atom yang dijatuhkan di Jepang dan memaksa mereka untuk menyerah,serta mengakhiri Perang Dunia 2.

Karenanya kini China mengklaim senjata biologis akan menjadi senjata inti untuk kemenangan dalam Perang Dunia 3.

Dokumen tersebut juga menguraikan cara-cara untuk melepaskan senjata biologis dan menyebabkan kerusakan maksimumterhadap sistem medis musuh.

Para ilmuwan mengatakan serangan semacam itu tidak boleh dilakukan di tengah hari yang cerah.

Ini karena sinar matahari yang intens dapat merusak patogen, sementara hujan atau salju dapat memengaruhi partikel aerosol.

Sebaliknya, harus dilepaskan pada malam hari, atau saat fajar, senja, atau di bawah cuaca mendung, dengan arah angin yang stabil.

Sehingga aerosol dapat melayang ke area sasaran.

Sementara itu, penelitian juga mencatat bahwa serangan semacam itu akan mengakibatkan lonjakan pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, yang kemudian dapat menyebabkan sistem medis musuh runtuh.

"Dokumen ini menimbulkan kekhawatiran besar tentang ambisi beberapa dari mereka," kataAnggota Parlemen Tom Tugendhat, ketua komite urusan luar negeri.

"Bahkan mereka sangat sadar bahwa senjata-senjata ini berbahaya."

"Tak hanya untuk musuh, tapi warga China sendiri."

Baca Juga: Sok-sokan Bikin Stasiun Luar Angkasa Paling Canggih, Kini China Kena Batunya, Roket Terbesarnya Mendadak MeluncurMenghantam Bumi, Lokasinya Jatuhnya di Sekitar Negara Ini

Sebelumnya, badan intelijen mencurigai Covid-19 mungkin hasil dari kebocoran laboratorium Wuhan yang tidak disengaja.

Namun belum ada bukti yang menunjukkan bahwa dugaan itu benar.

Baru minggu ini, Presiden Brasil Jair Bolsonaro tmengkritik keras China dengan menuduhnya menciptakan Covid untuk memicu 'perang' kimiawi.

ApalagiBolsonaro menambahkan China menjadi negara yang justru suksesmeningkatkan PDB.

Sementara negara lain justru tengah berusaha mengatasi lonjakan kasus baru dan kasus kematian.

Data dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan memang menunjukkan bahwa China adalah satu-satunya anggota G20 yang PDBnya menunjukkan pertumbuhan selama pandemi pada tahun 2020.

Terlihat PDB-nya meningkat sebesar 2,3%.

MantanPresiden AS Donald Trump juga menuduh WHO meniru propaganda China pada virus sejak wabah pertama kali diumumkan ke dunia.

TapiChina menolak kritik itu dan menuduh AS malah melakukan tekanan politik pada para ahli misi pencari fakta.

Baca Juga: Pantas Saja China Amat Ngotot Ancam Lakukan Serangan ke Taiwan, Ternyata Taiwan Punya Teknologi Paling Canggih Ini, 'Siapa yang Mengontrolnya BisaKuasai Pasar Global'

Artikel Terkait