Intisari-online.com -Infeksi jamur hitam yang menginfeksi ribuan pasien Covid-19 di India membuat banyak pihak takut.
Ketakutan ini wajar, muncul karena infeksi yang tidak normal di India yang membunuh ratusan pasien Covid-19 di saat India kesulitan menghadapi 'gelombang kedua' infeksi Covid-19.
Melansir Gulf News, inilah sedikit info yang dapat menjelaskan mengenai infeksi jamur hitam.
Jamur hitam adalah infeksi jamur langka yang menyerang manusia dengan sistem imun yang lemah.
Infeksinya bisa menyebabkan komplikasi serius.
Beruntung bagi manusia, jamur hitam tidak menular dan tidak ditularkan dari manusia ke manusia lain.
Jamur hitam disebabkan oleh jamur ditemukan di lingkungan lembab seperti tanah atau kompos.
Jamur ini bisa menyerang sistem pernapasan.
Jamur ini dinamakan mucormycetes oleh WedMD.
Jamur hitam paling umum menyerang sinus atau paru-paru setelah seseorang menghirup spora jamur dari udara.
Jamur ini juga berdampak pada kulit setelah ada luka non-alami seperti luka bakar.
Jamur hitam diyakini memiliki tingkat kematian 50%.
Jamur ini telah tunjukkan tantangan tambahan untuk sistem kesehatan India, yang sudah remuk karena beban Covid-19.
Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi diyakini bisa meningkat 54% per kasus, terutama di antara yang sudah terinfeksi otak dan paru-parunya.
Mucormycosis
Mucormycosis atau infeksi jamur langka ini terjadi lewat paparan jamur mucormycetes.
Jamur ini umum ditemukan di tanah, daun, kompos dan kotoran hewan.
Ada beberapa tipe mucormycosis, termasuk rhinocerebral (sinus dan otak), pulmonary (paru-paru), gastrointestinal (saluran pencernaan), dan cutaneous (kulit).
Gejala berkaitan dengan pernapasan termasuk batuk, demam, sakit kepala, sakit dada, hidung atau sinus tersumbat dan nyeri, dan sesak napas.
Sementara itu gejala terkait kulit meliputi jaringan kulit menghitam, kemerahan, bengkak, nyeri, lecet, serta bisul.
Serangan di kulit dapat terjadi dan menyebar ke bagian tubuh mana saja.
Covid-19 dan mucormycosis
Melansir Medical News Today, tingkat tinggi kasus mucormycosis di India terjadi karena kombinasi faktor.
Contohnya lebih dari 30 juta warga di India memiliki diagnosis diabetes, sehingga imun mereka lemah dan mudah terserang infeksi jamur hitam.
Meski begitu, jumlah kasus mucormycosis sebelum pandemi Covid-19 termasuk rendah, meski keganasannya meningkat.
Christopher Coleman, asisten profesor infeksi imunologi di Universitas Nottingham di Inggris mengatakan:
"Virus, sebagai bagian dari siklus replikasinya, menekan sistem imun, sehingga sistem imun tidak dapat menyerang bakteri atau jamur lain.
"Contohnya adalah HIV, yang menyebabkan supresi imun dalam jangka panjang.
"Namun virus lain melakukannya dalam jangka waktu lebih pendek, artinya sistem imun tertekan hanya beberapa hari atau minggu sementara virus ada di sana."
Selain penurunan imun akibat Covid-19 menyebabkan infeksi jamur hitam lebih ganas, keganasan ini juga terjadi karena penanganan lewat steroid.
Menurut Coleman, "Tampaknya ada kecenderungan jika steroid mungkin berperan, mereka menekan respon imun normal dan menyebabkan jamur menyerang."
Tambahan lagi, bantuan oksigen bagi pasien Covid-19 yang parah dapat menyebabkan keringnya saluran pernapasan dan menambah risiko infeksi.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini