Miris! Pinggiran Sungai Gangga Jadi Pemakaman Dadakan, Pemerintah India Sebut Fenomena Itu Tak Terkait Covid-19, Tetapi Penduduk Sekitar Beri Kesaksian Begini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Fenomena mayat-mayat dimakamkan di pinggiran sungai Gangga.
Fenomena mayat-mayat dimakamkan di pinggiran sungai Gangga.

Fenomena mayat-mayat dimakamkan di pinggiran sungai Gangga.
Fenomena mayat-mayat dimakamkan di pinggiran sungai Gangga.

Intisari-online.com - Fenomena tsunami Covid-19 memang mengkawatirkan, hal ini menimbulkan banyak fenomena di India.

Mulai dari munculnya infeksi jamur hitam, hingga penemuan pemakaman di sepanjang tepi sungai Gangga.

Ratusan jenazah mendadak ditemukan di sepanjang pinggiran Sungai Gangga, menjadi masalah di kota Praygraj, serta bagian lain di negara Uttar Pradesh.

Meskipun ada larangan memakamkan jenazah-jenazah itu, penduduk sekitar nekat melakukannya.

Baca Juga: Padahal Tempat Paling Mustahil Terinfeksi Covid-19, Orang-Orang Terkejut Covid-19 Ternyata Sudah Mencapai Daratan Tertinggi di Dunia Ini

Mereka menguburkannya di bawah pasir, sebagian besar jenazah terbungkus pakaian, dengan tergesa-gesa dimakamkan menurut India Today.

Beberapa artefak terkait medis seperti perban dan botol obat berserakan di samping mayat.

Pejabat lokal India bersikeras bahwa jenazah tersebut tidak terkait dengan lonjakan kematian akibat Covid-19.

Bahkan beberapa jenazah mungkin telah terkubur di bawah pasir sebelum gelombang kedua infeksi.

Baca Juga: Parah! Tak Cukup Digempur Covid-19, Orang India Terancam Kehilangan Satu Matanya, Karena Infeksi Mengerikan yang Muncul Bersama Covid-19

Jairam, seorang pendeta berusia 50 tahun, mengatakan kepada India Today bahwa masih ada 8-10 jenazah yang terkubur di pasir di tepi Sungai Gangga setiap hari.

Baru belakangan ini, ketika opini publik mulai memperhatikan fenomena ini, otoritas lokal mulai memperketat kontrol.

"Mengubur mayat di pasir di tepi Sungai Gangga adalah kebiasaan tradisional," kata Jairam.

"Tapi saya belum pernah melihat jumlah sebanyak itu, mungkin terkait dengan epidemi Covid-19,"tambah Jairam kepada India Today.

Pendeta lain di kota Prayagraj, Shankar Prasad Mishra, 55 tahun, juga mengatakan bahwa jumlah jenazah yang dikuburkan di tepi Sungai Gangga saat ini terlalu banyak.

"Polisi terus berpatroli, meminta keluarga untuk menguburkan jenazah di tempat lain atau membawa mereka untuk dikremasi, jadi situasi ini hanya berkurang sampai sekarang," kata Mishra.

Baca Juga: Ingin Tutupi Fakta Covid-19 'Varian India' dari Dunia, India Beri Tekanan Ini ke Perusahaan Media Sosial

KP Singh, pejabat kota Prayagraj, mengatakan kepada India Today bahwa jenazah pasien Covid-19 dikremasi di Phaphamau Ghat.

Tidak ada mayat pasien Covid-19 yang terkubur di pasir di tepi Sungai Gangga.

Singh menekankan bahwa polisi dan Pasukan Tanggap Bencana (SDRF) secara aktif berpatroli di sepanjang tepi Sungai Gangga.

Untuk memastikan bahwa penguburan yang tidak bertanggung jawab seperti itu tidak terjadi lagi.

Berbicara tentang masalah pembuangan jenazah yang terkubur di pasir, Singh mengatakan pemerintah kota masih mencari alternatif.

Artikel Terkait