Masuk Daftar Negara yang Diprediksi Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Timor Leste Paling Dikhawatirkan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Warga Timor Leste. Bahasa Timor Leste saat ini menggunakan bahasa Tetun dan Portugis, rupanya hal ini yang menyebabkan mereka tidak ingin gunakan bahasa Indonesia
(Ilustrasi) Warga Timor Leste. Bahasa Timor Leste saat ini menggunakan bahasa Tetun dan Portugis, rupanya hal ini yang menyebabkan mereka tidak ingin gunakan bahasa Indonesia

Intisari-Online.com- Pandemi belum juga sepenuhnya usai dan dibalik kompleksitasnya, ada sebuah hipotesis sederhana.

Jika virus corona masuk ke dalam populasi yang rentan, dan orang-orang di dalamnya saling berbaur, maka akan terjadi penularan besar-besaran.

Lihatlah yang terjadi di India baru-baru ini.

Faktor seperti pemilu dan ketidakstabilan politik pemerintahan bisa menjadi faktor yang menarik untuk memprediksi lonjakan kasus covid-19 di masa depan.

Baca Juga: Merdeka dari Indonesia 20 Tahun yang Lalu, Inilah Sejarah Politik Timor Leste dari Merdeka Sampai Sekarang

Dilansir dari Asia Times, Minggu (23/5/2021), pemilu di India kemungkinan besar telah berkontribusi pada melonjaknya penyebaran luas yang terjadi baru-baru ini.

Perdana menteri dan menteri kesehatan mendorong orang-orang untuk hadir.

Itu karena warga India sudah yakin bahwa negaranya sudah mencapai tahap akhir pandemi.

Di tempat lain, peristiwa kampanye Donald Trump menyebabkan banyak peristiwa penyebaran covid-19 di AS.

Baca Juga: Budaya Negara Timor Leste dari Olahraga hingga Wawata Topu yang Terkenal

Selain itu, di Myanmar juga dilaporkan ada pelanggaran protokol Covid-19 karena pemilihan dan pertemuan massal.

Pemilu Myanmar pada Oktober 2020 didahului oleh lonjakan kasus tertinggi yang pernah dialami negara itu.

Segera setelah pemilu, kebijakan yang lebih ketat diberlakukan dan tingkat kasus baru mulai menurun.

Negara-negara yang punya kebiasaan serupa seperti India, menyatakan kesuksesan mengatasi corona terlalu dini, namun mereka inilah yang bisa jadi hotspot berikutnya.

Baca Juga: Mengaku Berjasa Besar pada Kemerdekaan Timor Leste, Terungkap Australia Justru Lakukan Hal Pengecut Ini

Tentu saja, wabah berikutnya mungkin sulit dikenali.

Timor Leste adalah yang paling mengkhawatirkan.

Kurangnya pengetahuan ini mempengaruhi persepsi kita atas situasi lokal dan juga liputan berita yang berada di sana.

Bandingkan Nepal dan Timor Leste dengan Brasil dan India, yang liputan publiknya ekstensif.

Baca Juga: Menang di Ekspor Minyak Bumi, Terkuak Mengapa Ekonomi Timor Leste Masih Terseok-seok

Plus, beberapa negara mungkin tidak melaporkan data berkualitas baik - Belarus, Azerbaijan, atau memang Rusia mungkin memiliki beban Covid-19 yang jauh lebih besar daripada yang terlihat.

"Wabah besar berikutnya" akan bergantung pada badai sempurna dari beberapa variabel yang muncul bersamaan.

Inti dari gelombang covid-19 ini adalah peluncuran vaksin yang lambat dan populasi yang rentan bercampur dengan bebas.

Demonstrasi politik, festival dan protes berskala besar adalah contoh pertemuan massal yang dapat menyebarkan wabah baru dan memfasilitasi penyebaran yang cukup untuk membanjiri sistem kesehatan dengan cepat.

Tetapi tergantung di mana ini terjadi, kita mungkin tidak menyadarinya.

Baca Juga: Mendaki Gunung Ramelau, Gunung Tertinggi di Timor Leste, Ini Panduan ke Sana!

(*)

Artikel Terkait